Selasa 27 Jul 2021 08:00 WIB

Sejarah Masjid Lukis Makedonia Utara

Masjid Lukis Makedonia Utara dekat Sungai Pena.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Sejarah Masjid Lukis Makedonia Utara
Foto: Daily Sabah
Sejarah Masjid Lukis Makedonia Utara

REPUBLIKA.CO.ID,TETOVO -- Masjid Sarena Dzamija memiliki arti masjid yang didekorasi. Masjid ini berada di dekat Sungai Pena, di kota Tetovo, di Makedonia Utara. Masjid Sarena Dzamija adalah salah satu bangunan bersejarah era Ottoman yang langka di Makedonia Utara. 

Dilansir dari Daily Sabah, Selasa (27/7), rumor mengatakan, awal pembangunan masjid itu dilakukan oleh dua perempuan bersaudara di Tetovo, yaitu Hurside dan Mensure, yang merupakan warga negara Ottoman. Para suster memberikan mahar mereka untuk pembangunan masjid di abad ke-15.

Baca Juga

Kemudian pada abad ke-19, masjid ini dipugar kembali oleh Abdurrahman Pasha, seorang negarawan di era Kekaisaran Ottoman. Hal ini dibenarkan oleh Emir Kasami, imam masjid Sarena Dzamija.

Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), Emir Kasami, mengatakan bahwa Hurside dan Mensure membangun masjid pada 1495. Menurut Kasami, masjid ini diperbaiki oleh Abdurrahman Pasha pada 1883 setelah rusak akibat gempa bumi.

"Pasha tersebut membangun kembali masjid sebagai kompleks. Informasi tentang masjid ada di prasasti di atas pintu masuk," kata dia.

Dalam prasasti ini juga terdapat pernyataan Abdurrahman Pasha. Dia berkata. 'Saya menugaskan masjid ini untuk mengajarkan Al-Qur'an dan melatih hafiz.

Setelah direnovasi Pasha, struktur dan penampilan masjid Sarena Dzamija yang megah, kini lebih dikenal sebagai masjid Pasha. Masjid ini juga menampilkan makam para suster di halamannya.

Menurut Kasami, di antara lukisan di dinding masjid terdapat ilustrasi Ka'bah. Hal ini mengungkapkan melalui penggambaran Ka'bah, bahwa masjid dibuat pada 1800-an. Adanya ilustrasi Ka'bwh juga menunjukkan, bahwa seorang seniman yang hidup pada masa itu dan berhaji menggambar lukisan Ka'bah di dinding masjid dengan izin Abdurrahman Pasha.

Imam menyatakan bahwa dia belum pernah melihat sesuatu seperti Masjid Lukis sebelumnya, menambahkan bahwa lukisan rumah besar di antara dekorasi masjid mungkin telah terinspirasi oleh peradaban Andalusia.

"Ini menunjukkan bahwa masjid adalah salah satu monumen bersejarah terpenting di wilayah tersebut," ujar Kasami.

Disebutkan dalam sumber sejarah seni bahwa puluhan ribu telur digunakan selama renovasi masjid agar lukisan, ornamen, dan dekorasi dapat bertahan lama dan mempertahankan vitalitasnya.

Masjid yang dibangun dengan denah bujur sangkar ini memiliki narthex (area masuk atau lobi) yang terbuka di tiga sisi dan ditutupi oleh bagian mahfil, platform khusus yang ditinggikan di dalam masjid untuk tempat muadzin. 

Bagian mahfil memiliki tiga balkon berbentuk setengah bola yang menghadap ke ruang sholat di dalam masjid. Sedangkan struktur masjidnya sendiri  memiliki atap genteng, yang lebih mirip jenis atap yang digunakan dalam arsitektur rumah klasik Ottoman.

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement