Selasa 27 Jul 2021 14:55 WIB

Gejala Umum Covid-19 pada Pasien yang Sudah Divaksinasi

Mereka yang telah divaksinasi melaporkan gejala yang lebih sedikit.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Gejala umum Covid-19 yang dialami oleh pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Gejala umum Covid-19 yang dialami oleh pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seseorang yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 bisa saja tetap terserang penyakit tersebut. Menurut tinjauan para peneliti, gejalanya cenderung berbeda dibandingkan pasien Covid-19 yang belum mendapat vaksin.

Penelitian masih terus berlangsung di Inggris dan telah menerbitkan sejumlah data tentang gejala terbaru Covid-19 pada pasien yang sudah vaksinasi lengkap. Pasien melaporkan secara mandiri gejala yang dialami melalui aplikasi. 

Per 12 Juli 2021, gejala paling umum Covid-19 pada orang yang sudah mendapat dua dosis vaksinasi sudah dihimpun. Beberapa di antaranya sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan hilangnya indra penciuman. 

"Mereka yang telah divaksinasi melaporkan gejala yang lebih sedikit dalam periode waktu yang lebih singkat, menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak sakit parah dan pulih lebih cepat," tulis peneliti lewat situs web resminya, seperti diansir di laman Indian Express, Selasa (27/7).

Pada orang yang tidak divaksinasi, gejalanya sedikit berbeda secara urutan dari yang banyak dilaporkan pasien. Kondisi yang paling sering dijumpai adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, demam, serta batuk terus-menerus. 

Gejala kehilangan penciuman turun ke urutan kesembilan dalam daftar, sedangkan sesak napas bergeser jauh ke posisi 30. Fluktuasi ini mungkin menunjukkan bahwa gejala berubah seiring dengan berkembangnya varian virus.

Tim juga berusaha melacak gejala itu menggunakan biomarker dan pola berdasarkan golongan darah.  Ditemukan pula variasi terkait usia pasien, perbedaan varian penyebab, serta kondisi kesehatan pasien sebelum terinfeksi.

Ahli virologi Jerman Christian Drosten membahas hasil penelitian pada podcast "Coronavirus Update". Dia sepakat bahwa sejumlah gejala umum dari Covid-19 telah berubah, yang juga ada kaitannya dengan usia.

Pasien yang lebih muda cenderung mengalami gejala flu, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan sedikit demam. Batuk terus-menerus yang tadinya menjadi gejala khas pada pasien yang lebih tua kini justru berkurang.

Drosten tidak mengaitkan itu dengan merebaknya varian Delta, tetapi lebih kepada frekuensi vaksinasi yang sudah berjalan dan menyasar lansia. "Saya pikir Anda hanya harus menunggu sampai sesuatu yang benar-benar ilmiah diterbitkan tentang ini," kata Drosten.

Apabila seseorang merasa tidak sehat dan tidak yakin apakah itu Covid-19 atau flu biasa, keputusan yang tepat adalah segera melakukan tes. Sampai mendapatkan hasil yang pasti, selalu jaga jarak dari orang lain.

Studi terpisah yang digagas oleh University of Mainz menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 tidak menyadari sudah mengalami infeksi akut. Karena itu, selalu waspada menjadi keharusan.

Penulis studi Philipp Wild menegaskan bahwa tes Covid-19 tidak boleh diabaikan meski status vaksinasi di sebuah wilayah sudah meluas atau tingkat kasus telah melandai. "Ini metrik penting untuk mengawasi dinamika pandemi," ujarnya.

Selalu menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin bukanlah tindakan opsional, tetapi wajib dilakoni semua orang. Hal sama juga patut dilakukan seseorang yang akan menjalani tes Covid-19, menunggu hasil tes, atau pasien yang sedang dalam masa pemulihan. 

Langkah-langkahnya tentu dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun. Semua itu harus selalu diperhatikan guna membantu mencegah penyebaran penyakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement