Kamis 29 Jul 2021 05:33 WIB

Menko: Pemerintah Selalu Memastikan Efikasi Vaksin Covid-19

Gubes FKM UI: belum ada penelitian vaksin yang tingkatkan antibodi lebih 12 bulan.

Petugas bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/7).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac setibanya di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menerima kembali vaksin Covid-19 merek Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk pada Selasa (27/7). Kedatangan vaksin tersebut adalah tahap ke-30.

Kedatangan vaksin ini sebagai upaya pemerintah untuk memastikan kesediaan stok vaksinasi sampai akhir 2021, demi tercapainya target kekebalan komunal. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto pun meminta masyarakat tidak khawatir dengan jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Tanah Air.

Dia menyebut, pemerintah selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh. “Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Warga tidak perlu ada ragu atau khawatir untuk menerima vaksin,” jelasnya di Jakarta, Rabu (28/7).

Airlangga mengingatkan, progra, vaksinasi hanyalah salah satu strategi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Pasalnya, bagaimana pun juga vaksinasi dan kedisiplinan masyarakat harus berjalan beriringan.

“Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing, dan treatment),” ujarnya.

Guru Besar Fakultas Kesehatah Masyarakat (FKM) UI, Hasbullah Thabrany mengatakan, sampai saat ini, belum ada penelitian jenis vaksin Covid-19 yang mampu tingkatkan antibodi lebih dari 12 bulan. Menurut dia, vaksin yang tersedia baru dikembangkan mulai Januari 2021, sehingga bisa jadi efektivitasnya hanya enam sampai 12 bulan.

"Dan saya kira belum ada vaksin yang bisa efektif tingkatkan antibodi lebih dari 12 bulan. Karena ini virus baru, dan vaksin Covid-19 tidak bisa disamakan dengan vaksin TBC yang diberikan tiga kali suntikan untuk seumur hidup,” jelasnya.

Hasbulah melanjutkan, vaksin terbaik adalah vaksin yang sudah disediakan pemerintah baik gratis maupun berbayar. “Jadi masyarakat ini tidak perlu menunda-nunda menunggu vaksin tertentu. Kalau vaksin Sinovac hanya bertahan enam bulan, berarti masyarakat bisa terhindar dari Covid-19 selama enam bulan ke depan."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement