REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan membangun optimisme di tengah pandemi Covid-19. Kebesaran hati seluruh pihak untuk berempati dan berkontribusi positif sangat dibutuhkan dalam masa seperti saat ini.
“Tumbuhkan, pupuk, dan jaga selalu nyala api optimism bangsa kita di tengah ancaman Covid-19. Jangan saling tuding atau justru menyalahkan pihak-pihak yang sedang dan terus bekerja keras untuk menangani pandemi," ujar Puan lewat keterangan tertulisnya, Rabu (28/7).
Covid-19 menginfeksi tanpa memandang suku, agama, ras, dan kelompok. Karena itu, segala perbedaan harus di sampingkan untuk bersama-sama melawan virus yang sudah hadir kurang lebih dua tahun itu. “Singkirkan segala perbedaan untuk menjawab persoalan kemanusiaan ini dengan berempati dan bergotong-royong. Agar kita bisa melakukan yang terbaik untuk membantu menanggulangi wabah ini,” ujar Puan.
Ia juga mengimbau seluruh komponen bangsa tidak saling tuding, serang, dan berseberangan. Persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan di tengah situasi saat ini.
Optimisme yang lahir dari masing-masing pribadi, kata Puan, harus menular dengan cepat agar pemulihan dapat segera terwujud. Setiap anak bangsa perlu belajar untuk mengenal karakteristik, potensi, dan kekuatan dirinya masing-masing.
"Banyak energi positif yang murni bangkit dari anak-anak bangsa dan saya yakin akan berkontribusi banyak dalam penanganan pandemi ini. Mari membangun optimisme, jangan saling tuding,” ujar Puan.
Ia menyayangkan jika adanya pihak-pihak yang justru bersikap dan mengeluarkan pernyataan yang berpotensi melukai hati rakyat. Sikap yang ingin mengambil keuntungan secara politik tersebut dinilainya tak pantas diungkapkan di tengah penderitaan.
"Kita butuhkan saat ini adalah imun, rasa empati, dan gotong royong yang kuat untuk bisa sama-sama keluar dari masa-masa sulit ini. Bukannya ucapan yang saling melemahkan dan mengikis persatuan,” ujar Puan.
Para pemimpin tingkat pusat maupun daerah diminta Puan untuk bangkit dan bergerak bersama menuju Indonesia yang pulih. Rasa sakit dan kesepian para pasien Covid-19 disebutnya juga merupakan penderitaan seluruh masyarakat Indonesia.
“Rasa empati kita tidak boleh sekecil virus yang sedang kita lawan. Tapi harus sebesar jiwa-jiwa yang sedang berharap dan berjuang untuk sembuh,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.