Jumat 30 Jul 2021 10:50 WIB

Sydney Terapkan Lockdown Paling Ketat Selama Pandemi

Kasus Covid-19 di Sydney sentuh rekor tertinggi

Red: Nur Aini
Suasana jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6). Lebih dari lima juta orang di Sydney dan sekitarnya telah memberlakukan lockdown selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. EPA-EFE/MICK TSIKAS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUTPutra M. Akbar
Foto: AAP
Suasana jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6). Lebih dari lima juta orang di Sydney dan sekitarnya telah memberlakukan lockdown selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. EPA-EFE/MICK TSIKAS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUTPutra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Jutaan orang di Sydney pada Jumat (30/7) mulai menjalani karantina wilayah (lockdown) terberat mereka selama pandemi ketika jumlah kasus Covid-19 mencapai rekor di kota terbesar Australia itu. Para pemimpin negara bagian dan nasional Australia akan bertemu untuk membahas rencana pembukaan kembali negara itu.

Saat Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, berjuang menghadapi rekor lonjakan kasus Covid-19, para pejabat setempat memperketat pembatasan di delapan daerah, di mana sebagian besar kasus baru dilaporkan. Selain itu, mereka juga mencari bantuan militer untuk menegakkan aturan lockdown.

Baca Juga

Lebih dari dua juta penduduk terdampak harus tetap tinggal dalam radius 5 kilometer dari rumah mereka dan harus memakai masker ketika mereka keluar rumah. Polisi telah diberi wewenang baru untuk menutup bisnis yang melanggar aturan. Namun, pembatasan ketat itu tidak berlaku untuk daerah lain di pinggiran kota Sydney, di mana penduduk dapat bepergian ke luar kota untuk pekerjaan penting, pendidikan, bahan makanan, dan alasan medis.

New South Wales mencatat kenaikan kasus baru harian terbesar pada Kamis, dengan 239 kasus Covid-19. Para pejabat telah memperingatkan situasi "akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik".

Kasus-kasus harian Covid-19 pada Jumat diperkirakan akan dirilis pada pukul 11.00 pagi waktu setempat. Saat Sydney memasuki pekan keenam lockdown yang diperpanjang hingga 28 Agustus, kabinet nasional Australia akan bertemu untuk membahas strategi negara itu keluar dari pandemi.

Kabinet nasional Australia terdiri atas para pemimpin nasional dan negara bagian. Australia telah menangani krisis virus corona jauh lebih baik daripada banyak negara maju lainnya, dengan total jumlah kasus hanya di bawah 34.000 dan 923 kematian. Namun, Australia termasuk yang terendah dalam pemberian vaksin.

Sejauh ini hanya sekitar 18 persen orang berusia di atas 16 tahun yang telah divaksin lengkap. Upaya imunisasi di Australia menghadapi beberapa hambatan karena perubahan saran medis bagi vaksin AstraZeneca akibat adanya masalah pembekuan darah, juga karena kendala pasokan vaksin Pfizer.

Sementara itu, negara bagian Queensland bersiaga setelah seorang siswa sekolah berusia 17 tahun tertular virus. Kasus itu membingungkan petugas kesehatan. "(Ini) cukup mengkhawatirkan karena saya berusaha memahami bagaimana dia terjangkit," kata Kepala Dinas Kesehatan Queensland Jeanette Young kepada wartawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement