REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sprinter Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya, menuduh timnya mencoba memulangkannya dari Olimpiade di Tokyo, Jepang. Tsimanouskaya terlibat perselisihan dengan timnya Ahad (1/8) kemarin di bandara utama Tokyo.
Sebuah kelompok aktivis yang mendukung Krystsina mengatakan, atlet berusia 24 tahun itu akan berada bahaya jika kembali ke Belarusia. Karena itu, Tsimanouskaya akan mencari suaka dengan Kedutaan Besar Austria di Tokyo.
Tsimanouskaya menjelaskan, staf pelatih datang ke kamarnya kemarin dan menyuruhnya untuk berkemas. Dia dibawa ke bandara sebelum dia berlaga di nomor 200 meter dan estafet 4x400 meter pada Kamis (5/8).
Namun, Tsimanouskaya tidak naik pesawat yang berangkat ke Istanbul. Bahkan, ia memanggil polisi Jepang di Bandara Haneda dan menuju kantor polisi.
Tsimanouskaya mengungkapkan dirinya ditekan oleh ofisial tim Belarusia dan meminta bantuan Komite Olimpiade Internasional (IOC). “Saya mendapat tekanan dan mereka berusaha membawa saya secara paksa ke luar negeri tanpa persetujuan saya,” kata Krystsina, dikutip dari Japantoday, Senin (2/8).
Tsimanouskaya, yang akan berlari pada nomor 200 meter hari ini, mengkritik ofisial tim Belarusia lewat akun Instagramnya. Ia mengungkapkan, tim Belarusia memasukannya ke dalam estafet 4x400 meski tidak pernah mengikuti kelas tersebut.
Tsimanouskaya harus berlomba pada nomor tersebut setelah beberapa anggota tim tidak memenuhi syarat untuk bersaing di Olimpiade karena mereka tidak menjalani tes doping. "Beberapa atlet tidak bisa terbang ke sini untuk bertanding nomor estafet 4x400 m karena terkendala tes doping," kata Tsimanouskaya kepada Reuters dari bandara.
"Pelatih memasukkan saya ke estafet tanpa sepengetahuan saya. Saya berbicara tentang ini di depan umum. Pelatih kepala datang kepada saya dan mengatakan ada perintah dari atas untuk mengeluarkan saya."
Tsimanouskaya menambahkan, dirinya berdiri di samping polisi Jepang di bandara dan dia telah menghubungi seorang anggota diaspora Belarusia di Jepang untuk menjemputnya di bandara.
Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia (BSSF) mengatakan, para pendukung pemerintah memang mengincar Tsimanouskaya. ''Tindakan itu cukup serius dan itu sinyal yang jelas bahwa hidupnya akan berada dalam bahaya di Belarus," kata Alexander Opeikin, juru bicara BSSF.
Komite Olimpiade Belarusia belum menanggapi permintaan komentar. Polisi Haneda mengaku tidak ada seorang pun yang dapat dimintai komentar. Juru bicara IOC Mark Adams mengatakan, Tsimanouskaya telah aman dan berada di tangan pihak berwenang.
Tsimanouskaya menghabiskan malam di hotel bandara setelah dia mencari perlindungan dari polisi Jepang di bandara Haneda pada Ahad malam. Adams mengatakan IOC akan melanjutkan pembicaraan dengan Tsimanouskaya, yang masih berada di Tokyo, pada Senin pagi.