Selasa 03 Aug 2021 14:19 WIB

945 Orang Tewas Selama 6 Bulan Kudeta Militer Myanmar

Data kelompok masyarakat sipil menunjukkan 5.474 orang masih ditahan hingga 2 Agustus

Red: Nur Aini
Kelompok masyarakat sipil mencatat 945 orang tewas setelah lebih dari enam bulan militer melakukan kudeta di Myanmar.
Kelompok masyarakat sipil mencatat 945 orang tewas setelah lebih dari enam bulan militer melakukan kudeta di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kelompok masyarakat sipil mencatat 945 orang tewas setelah lebih dari enam bulan militer melakukan kudeta di Myanmar.

Berdasarkan laporan Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), Selasa dini hari (3/8), terdapat penambahan lima korban tewas asal Mandalay dan Sagaing. AAPP mengungkapkan warga bernama Sai Ye Yint alias Myo Chit Thu ditembak dan ditangkap ketika pasukan junta menggerebek rumah berisi pemuda peserta aksi protes di Kotapraja Patheingyi, Mandalay, pada 31 Juli.

Baca Juga

Sai Ye Yint tewas di hari yang sama dan jenazahnya tidak dikembalikan kepada keluarga korban. AAPP sekaligus melaporkan dua warga, Lam Khant Htan dan Lar Kein, ditangkap di pintu masuk Kota Kalay, Sagaing, saat mereka pulang bekerja dari China pada 30 Juli. Keduanya ditangkap atas dugaan temuan senjata di mobil yang mereka tumpangi. Keesokan harinya, 31 Juli, keluarga Lam Khant Htan diinformasikan korban tewas karena Covid-19.

Namun, menurut AAPP, kaki dan tangan Lam Khant Htan dikabarkan patah serta korban menderita banyak luka di kepala, punggung, kaki, dan leher. Sementara, seorang korban lainnya, Lar Kein, masih ditahan.