Selasa 03 Aug 2021 21:17 WIB

Fitur Wakaf Asuransi Allianz Capai Potensi Rp 24,8 Miliar

Edukasi yang masih sangat rendah dan menimbulkan ketidaktahuan wakaf asuransi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Asuransi Allianz Life (ilustrasi). Fitur wakaf asuransi Allianz capai potensi Rp 24,8 miliar.
Foto: asuransiallianz.com
Asuransi Allianz Life (ilustrasi). Fitur wakaf asuransi Allianz capai potensi Rp 24,8 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fitur wakaf dalam asuransi syariah cukup diminati masyarakat meski tingkat literasinya masih terbatas.

Head of Sharia Marketing and Business Support Allianz Life Indonesia Hendra Gunawan menyampaikan, fitur wakaf dalam produk asuransi syariah Allianz menawarkan kecepatan dalam klaim nilai manfaat. Fitur wakaf ini memungkinkan 45 persen dari santunan asuransi atau satu pertiga dari manfaat investasi bisa diwakafkan.

Baca Juga

"Ahli waris bisa memilih kemana dananya akan diwakafkan dan untuk program apa," kata Hendra dalam Workshop Wakaf Asuransi Allianz Syariah, Selasa (3/8).

Hendra mengatakan, setiap orang pasti ingin melakukan kebaikan yang bisa bermanfaat untuk orang banyak. Wakaf asuransi ini membuat seseorang bisa berbuat kebaikan, beribadah dalam bentuk wakaf, dengan jumlah yang sekaligus besar tapi terasa ringan karena telah mencicilnya melalui asuransi.

Allianz telah menggandeng sejumlah nazir atau pengelola dana wakaf yang memiliki berbagai program. Dengan begitu, masyarakat atau pemilik polis bisa memilih target dana wakaf sesuai preferensi maupun wasiat.

Ia menyampaikan, hingga saat ini potensi wakaf dari produk asuransi Allianz Life Syariah per 30 Juni 2021 mencapai lebih dari Rp 24,8 miliar dari sejumlah 298 peserta yang berkomitmen mewakafkan sebagian dari santunan asuransinya. "Ini masih kita sebut potensi karena memang dana tersebut baru bisa diwakafkan setelah terjadi risiko atau pemegang polis meninggal dunia," kata Hendra.

Hendra mengatakan, edukasi terkait wakaf masih sangat rendah dan menimbulkan ketidaktahuan bahwa wakaf dalam bentuk asuransi bisa dimanfaatkan. Hanya sekitar empat persen nasabah di Allianz yang mengambil fitur wakaf ini. Hingga saat ini jumlah pemegang polis yakni sekitar 94 ribu peserta.

Salah satu rekan nazir, Direktur iWakaf Mohamad Yusuf, menyampaikan, literasi wakaf memang masih sangat rendah. Sehingga produk ini dapat menjadi salah satu instrumen yang sekaligus memperkenalkan konsep wakaf dan asuransi syariah pada masyarakat.  

iWakaf sendiri memiliki tiga program yang dapat dipilih oleh peserta polis untuk penyaluran dana wakaf. Mulai dari wakaf uang dengan berbagai programnya, wakaf produktif, dan wakaf langsung atau proyek.

"Selama ini yang paling diminati itu wakaf proyek, seperti wakaf membuat sumur air bersih, masjid, hingga jembatan," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan, proses penyaluran dana wakaf tergolong cepat dan komunikasi dengan ahli waris selama ini berjalan lancar. Komunikasi tersebut terkait dengan tujuan dari dana wakaf karena ibadah ini bersifat rigid sehingga harus jelas peruntukannya. Ia menyampaikan, asuransi dan wakaf ini sebenarnya mirip karena asuransi menjaga dari risiko di dunia sementara wakaf menjaga dari risiko akhirat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement