Selasa 03 Aug 2021 22:33 WIB

Pemkot Bandung Belum Beri Relaksasi Meski Covid-19 Menurun

Di Kota Bandung ini variabel indikasi tadi masih pada level 4.

Setelah sebelumnya tutup saat PPKM, pusat perbelanjaan Pasar Baru Kota Bandung, kini diperbolehkan buka, Ahad (1/8). Meski demikian, suasana masih sepi pengunjung. Sejumlah peraturan pun diberlakukan, pengunjung wajib pakai masker dan harus melalui cek suhu tubuh. Selain itu, toko yang buka diberlakukan nomor ganjil genap secara bergiliran.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Setelah sebelumnya tutup saat PPKM, pusat perbelanjaan Pasar Baru Kota Bandung, kini diperbolehkan buka, Ahad (1/8). Meski demikian, suasana masih sepi pengunjung. Sejumlah peraturan pun diberlakukan, pengunjung wajib pakai masker dan harus melalui cek suhu tubuh. Selain itu, toko yang buka diberlakukan nomor ganjil genap secara bergiliran.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan belum memutuskan untuk memberi relaksasi tambahan kepada sektor bisnis meski tingkat kasus COVID-19 di Kota Bandung mulai mengalami penurunan.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan masih ada beberapa indikator bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung tetap berada di level 4 pada masa perpanjangan hingga 9 Agustus 2021 ini. "Sehingga tetap sampai hari ini berdasarkan informasi yang terakhir saja dengan Gubernur Jabar, memang di Kota Bandung ini variabel indikasi tadi masih pada level 4 seperti itu," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/8).

Sehingga, menurutnya kebijakan yang diterapkan pada masa PPKM yang diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 ini masih tetap sama seperti sebelumnya. "Karena memang dari kebijakan Inmendgari seperti itu, kita tetap melakukan implementasi kebijakan sesuai dengan Inmendgari yang ada. termasuk dengan tempat pariwisata," kata Oded.

Adapun pada Selasa ini angka kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Pada Selasa ini, angka kasus aktif yakni sebanyak 7.062 orang, padahal pada Minggu (1/8) lalu jumlah kasus aktif mencapai 9.118 orang.

Selain itu, sejauh ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) di 30 rumah sakit yang ada di Kota Bandung pun mengalami penurunan. Sejauh ini BOR di Kota Bandung sebesar 59,8 persen dari 2.275 tempat tidur yang tersedia.

Sedangkan beberapa waktu sebelumnya BOR pernah mencapai 70 persen, hingga 91 persen. Dengan belum ditambahnya relaksasi, Oded meminta masyarakat tetap menahan diri agar mengurangi mobilitas. Lalu ia pun meminta masyarakat agar tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Harapannya masyarakat menahan diri, memahami bersama," kata Oded.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement