Jumat 06 Aug 2021 10:23 WIB

Tinjau RS Modular Pertamina, Presiden Apresiasi Menteri BUMN

Pendirian rumah sakit dikerjakan dalam waktu satu bulan sebagai langkah antisipasi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Mas Alamil Huda
Pekerja menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Modular Darurat COVID-19 di Tanjung Duren, Jakarta, Rabu (28/7/2021). Pembangunan Rumah Sakit Modular Darurat COVID-19 milik PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tersebut sudah mencapai 56 persen dan ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2021.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Modular Darurat COVID-19 di Tanjung Duren, Jakarta, Rabu (28/7/2021). Pembangunan Rumah Sakit Modular Darurat COVID-19 milik PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tersebut sudah mencapai 56 persen dan ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan tinjauan ke RS Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta. Pendirian rumah sakit yang dikerjakan dalam kurun waktu satu bulan ini bertujuan sebagai langkah antisipasi terhadap adanya lonjakan kasus Covid-19 yang membuat rumah sakit rujukan kewalahan.

Kendati angka kasus Covid-19 sudah mulai menurun saat ini, Presiden Jokowi tetap mengapresiasi langkah Kementerian BUMN dan PT Pertamina (persero) untuk menyiapkan rumah sakit penunjang perawatan Covid-19 ini. Menurutnya, antisipasi memang perlu dilakukan meski kondisi saat ini sudah menunjukkan perbaikan.

"Kita harus tetap waspada, hati-hati, terus bersiap-siap, berjaga-jaga sehingga saya sangat berterima kasih kepada Menteri BUMN (Erick Thohir) kepada Pertamina. Yang telah menyiapkan RS Modular Pertamina ini dengan kapasitas 305 tempat tidur yang komplet dengan HCU dan juga ICU. Dan lebih bagus lagi ada juga ICU khusus untuk anak-anak dan bayi dan ibu-ibu," kata Jokowi di lokasi, Jumat (6/8).

Jokowi menerima laporan bahwa tingkat keterisian rumah sakit (BOR) di Jawa dan Bali sudah menunjukkan penurunan, terutama di DKI Jakarta yang perbaikannya terlihat signifikan. RS Darurat Wisma Atlet misalnya, pada satu bulan lalu mencatatkan angka BOR hingga tembus 90 persen. Namun pagi ini, angka BOR RSD Wisma Atlet 'hanya' 25 persen.

Sebagai informasi, RS Modular Pertamina dibangun di atas lahan seluas 4,2 hektare. Sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan jumlah pasien, termasuk pasien kritis, dari 300 bed kapasitas yang disediakan, RS Modular Tanjung Duren ini mengalokasikan 128 bed untuk ruang perawatan, 70 bed di ruang IGD dan IGD ICU serta 104 bed khusus untuk di Gedung ICU.

Pembangunan RS Modular ini dilakukan oleh salah satu anak usaha Pertamina yaitu PT Patra Jasa dan akan menjadi ekstensi dari RS Pelni, yang juga merupakan anak usaha Pertamedika-IHC. Pembangunan dimulai pada 9 Juli 2021 dan ditargetkan rampung sepenuhnya Agustus ini.

RS Modular Tanjung Duren sendiri akan dilengkapi negative pressure dan filter HEPA sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan. RS ini akan dilengkapi ruang operasi, ruang laboratorium, radiologi (CT Scan dan X-Ray), instalasi farmasi, instalasi gizi, ruang sentral sterilisasi, ruang laundry, dan ruang pemulasaraan jenazah. Sebagaimana RS modular Simprug, RS Modular Tanjung Duren juga akan dilengkapi instalasi hemodialisis (terapi cuci darah) untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan cuci darah dan ruang bersalin bagi ibu hamil positif Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement