Sabtu 07 Aug 2021 05:30 WIB

Pemprov Jabar Perkuat 3T Selama PPKM Level 4

Grafik pertambahan kasus di Jabar mulai menurun dibanding pekan lalu.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan memasukan dosis vaksin ke suntikan di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/8). Sebanyak 1.004 warga telah disuntik vaksin tahap satu dan tahap dua pada kegiatan vaksinasi presisi tersebut.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan memasukan dosis vaksin ke suntikan di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/8). Sebanyak 1.004 warga telah disuntik vaksin tahap satu dan tahap dua pada kegiatan vaksinasi presisi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level menjadi momentum untuk memperkuat 3T (testing, tracking, treatment). Tujuannya untuk membatasi ruang gerak Covid-19. 

"3T ini harus dilakukan secara simultan. Tidak bisa hanya testing-nya saja yang banyak, tapi tidak ada tracking, tidak ada treatment. Dilacak lagi, positif. Yang positif ini di-treatment dengan isolasi baik posko desa dan kelurahan. Sehingga virus ini dikurung, tidak jalan-jalan,” ujar Dewi, Jumat (6/8). 

Berdasarkan data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) per Kamis (5/8), total terkonfirmasi kasus Covid-19 di Jabar sebanyak 622.432 kasus. Menurut Dewi, grafik pertambahan kasus di Jabar mulai menurun dibanding pekan lalu. 

“Rasio positif minggu kemarin kita masih 52 persen. Artinya dari 100 orang yang diperiksa, 50 orang lebih masih positif. Minggu-minggu ini sudah ada diangka 40 persen. Artinya orang yang positif menurun.  Senin kemarin sempat kenaikan di angka 2.000 kasus, biasa 4.000 kasus,” katanya. 

Dewi melaporkan, pasien Covid-19 di Jabar yang telah pulih mencapai 495.923 orang. Pada Kamis (5/8/2021), terdapat 5.378 orang dinyatakan sembuh. Hal ini sejalan dengan BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar yang berangsur menurun. 

“Yang menggembirakan juga, keterisian tempat tidur di rumah sakit juga menurun. Hari ini sudah diangka 48,13 persen, turun 2,22 persen dari hari sebelumnya. Masih ada di daerah barat yang masih diangka 60-an persen, yang lainnya sudah di bawah 50 persen,” paparnya. 

Selain itu, Dewi mengimbau masyarakat Jabar untuk tetap disiplin menerapkan prokes 5M. Kedisiplinan menjadi hal penting untuk mencegah penularan Covid-19.

Menurut Dewi, untuk yang sehat, jangan merasa tidak membawa virus. Karena, mungkin saja OTG (Orang Tanpa Gejala) tanpa sadar. Tapi, baru ketahuan membawa virus jika dilakukan tes. "Saya selalu menganggap diri saya ini membawa virus. Dengan demikian saya selalu menjaga jarak dengan orang lain, di luar rumah juga pakai masker. Itu cara-cara kita untuk mengurangi dari penularan virus Covid-19,” katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement