REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pengembangan produk wisata di Labuan Bajo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, saat ini Kemenparekraf bersama Badan Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong inkubasi berbagai kegiatan kreatif. Seperti seni pertunjukan, seni musik, seni tari, fesyen, juga kuliner, dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada.
Di antaranya adalah inkubasi "Aksilarasi" di Desa Pasir Panjang dan di Desa Komodo yang menghasilkan tari kontemporer kreasi anak muda Animal Pop Komodo sebagai alternatif produk wisata. Tari kontemporer itu sempat dipertunjukan di Stasiun MRT Jakarta, pada Mei 2021 silam.
Selain itu ada juga dukungan pengembangan Desa Wisata di luar kawasan TNK. Salah satunya Desa Liang Ndara.
"Desa Liang Ndara diberi pendampingan untuk menawarkan atraksi seni pertunjukan berbasis budaya yang memperkenalkan Tari Caci sebagai salah satu kebudayaan milik Manggarai sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo," kata Sandiaga melalui pernyataan resmi yang dikutip Republika pada Jumat (6/8).
Pemerintah bersama BPOLBF secara konsisten memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat. Hal itu agar masyarakat turut merasakan manfaat pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi.