REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah sekolah Islam di Melbourne, Al-Taqwa College menjadi sasaran pelecehan rasial setelah salah satu gurunya dinyatakan positif Covid-19. Juru bicara sekolah Terry Barnes mengatakan mereka telah menjalankan prosedur dan protokol kesehatan dengan benar.
Guru yang bersangkutan juga telah dites dan diisolasi sehingga seharusnya tidak ada alasan untuk mencela atau menuding sekolahnya. Dewan Islam Victoria mengatakan sekolah itu secara khusus menjadi sasaran mereka yang menyebarkan informasi yang salah dan kebencian.
"Komunitas Muslim telah menderita kritik yang tidak beralasan dan Islamofobia terang-terangan akibat wabah Covid-19 di masa lalu," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan.
Selama gelombang kedua virus mematikan di Victoria pada 2020, lebih dari 200 kasus dikaitkan dengan Al-Taqwa College. Sekolah itu diklaim sebagai pusat wabah, sementara seluruh staf dan siswanya telah dites dan diisolasi selama dua pekan.
Klinik pengujian Covid-19 bahkan telah didirikan di sekolah, dan semua siswa berusia 16 tahun ke atas, staf dan keluarga mereka ditawarkan vaksin Pfizer di sekolah sebagai bagian dari program percontohan pemerintah.
Barnes mengatakan sekolah juga telah menerima pesan dukungan. "Kita harus menjaga komunitas ini, sama seperti kita harus menjaga semua warga Victoria," katanya.