Senin 09 Aug 2021 16:12 WIB

Kemendikbudristek Terima 900 Proposal Program Riset Terapan

Pendanaan program ini dengan ajuan maksimal setiap usulan sebesar Rp 500 juta.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Mas Alamil Huda
Riset di Laboratorium (ilustrasi)
Riset di Laboratorium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima sekitar 900 proposal dari para calon peserta program riset keilmuan terapan dalam negeri dosen perguruan tinggi vokasi. Program ini dilaksanakan mengacu pada demand driven, yakni riset untuk menyelesaikan persoalan yang ada di industri dan masyarakat.

Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Bidang Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Agus Susilohadi mengatakan, program ini khusus untuk vokasi. Program ini juga menekankan kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dengan DUDI.

"Kami mencoba untuk membangun ekosistem riset yang sinergis, aplikatif dan memberi manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat," kata Agus, dalam keterangannya, Senin (9/8).

Pendanaan program ini dengan ajuan maksimal setiap usulan sebesar Rp 500 juta. Meski begitu, Kemendikbudristek mendapatkan kewenangan untuk merancang skema, menentukan persyaratan, menentukan kriteria penerima, serta menyelenggarakan seleksi pemenang.

"Program ini nanti juga diharapkan dapat menjadi salah satu project based learning bagi mahasiswa vokasi. Oleh karena itu, kami berharap program ini juga nanti bisa menggandeng mahasiswa ke dalam tim riset," kata dia lagi.

Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbudristek, Hedy R Agah, menambahkan, orientasi program ini agar tim periset dan perguruan tinggi mampu dalam pemenuhan kebutuhan demand driven. Pada tahap awal, seleksi akan fokus pada penilaian expression of interest. Jika lolos, calon penerima baru diminta untuk mengunggah proposal secara lengkap.

"Membangun budaya riset kemitraan sinergis antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa calon periset dari berbagai perguruan tinggi vokasi dengan mitra DUDI atau organisasi masyarakat sipil," kata Hedy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement