REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendukung ekspor UMKM dan memberikan pengetahuan terkait kebijakan barang ilegal, Bea Cukai secara kontinu melakukan sosialisasi kepada masyarakat di berbagai daerah. Kali ini sosialisasi dilakukan oleh Bea Cukai Tasikmalaya dan Bea Cukai Tarakan.
Pada Jumat (6/8), Bea Cukai Tasikmalaya bersama lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), mengadakan talkshow dengan tema "Sinergi Berbagi Kebaikan" di radio lokal Style Radio FM. Tim Kehumasan Bea Cukai Tasikmalaya, Ismail Hakim menyampaikan beberapa hal terkait dukungan terhadap kemajuan UMKM dan sinergi kebaikan yang telah dijalin bersama ACT sejak tahun 2017.
Bea Cukai Tasikmalaya menjelaskan kepada masyarakat terkait tugas pengawasan dan pelayanan di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat. “Bea Cukai mendukung UMKM yang punya tujuan ekspor. Priangan Timur memiliki potensi untuk menembus pasar global, produknya sudah laku dan digemari oleh masyarakat global. Kami siap memberikan asistensi agar pelaku UMKM dapat ekspor mandiri dan berkelanjutan,” ungkap Ismail, dalam siaran persnya.
Selanjutnya di Berau, Kalimantan Timur, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai I Bea Cukai Tarakan, Riki Candra memberikan pembekalan terkait barang-barang ilegal kepada prajurit Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Batalyon Artileri Medan18/Komposit, pada Kamis (5/8).
Bertempat di Daerah latihan Yonarmed18/Komposit, Riki menyampaikan bahwa pembekalan ini adalah latihan pratugas satgas Yonarmed18/Komposit. “Tujuannya memberikan pemahaman yang sama terkait barang ilgeal saat melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan darat Indonesia - Malaysia di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara nanti,” imbuhnya.
“Selain pemahaman terkait barang ilegal, kami berharap kegiatan ini dapat menguatkan sinergi antara Bea Cukai Tarakan dengan Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Batalyon Artileri Medan18/Komposit,” pungkas Riki.