Selasa 10 Aug 2021 04:45 WIB

Luhut: Kita tak Boleh Jemawa, Pandemi Ini Masih Jauh

Luhut meminta masyarakat tak jemawa dan terus waspada penularan Covid.

Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Dok Kemenko Marinves
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tak jemawa dan terus waspada terkait penularan Covid-19 yang disebutnya masih belum akan selesai dalam waktu dekat. Menurut Covid, masih jauh dari selesai.

"Kita semua rakyat Indonesia, super hati-hati menghadapi ini. Kita tidak perlu jemawa bahwa ini sudah selesai. Masih jauh dari selesai," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin malam.

Baca Juga

Luhut mengungkapkan, berdasarkan hasil studi dari para ahli dunia, 70 persen di antaranya menyebut kasus Covid-19 masih akan terus berlangsung dalam beberapa tahun ke depan."Oleh karena itu, gaya hidup kita pasti akan berubah, cara hidup kita pasti berubah dan kita harus bersama-sama menyesuaikan dengan cara baru ini," ujarnya.

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu pun menuturkan kehidupan ke depan akan semakin banyak menggunakan teknologi digital. Begitu pula penerapan protokol kesehatan dengan penggunaan masker dan cuci tangan."Kita ke depan mungkin akan hidup seperti ini di mana semua akan makin banyak digitalized. Akan banyak nanti mengandalkan kartu vaksin, juga masker, cuci tangan. Semua pembayaran juga orang akan kurangi dengan cash (tunai), akan lanjut dengan handphone. Saya kira kita ambil saja hikmahnya untuk ini semua," ungkapnya.

Luhut pun meminta semua pihak untuk bersama-sama saling bahu membahu mensukseskan penanganan Covid-19. Ia juga memastikan semua keputusan yang diambil pemerintah selalu dikomunikasikan secara terbuka."Kami mohon kita semua harus bahu membahu untuk bekerja dan mensukseskan ini. Apa yang kita lakukan kita seluruhnya kami komunikasikan dengan terbuka dan selalu kita minta pendapat, masukan, untuk membuat yang terbaik buat Republik tercinta ini," jelas Luhut

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement