Rabu 11 Aug 2021 17:43 WIB

Pakar: BBM Ramah Lingkungan Bisa Perbaiki Iklim

Pakar sebut saat ini mulai terjadi perubahan iklim akibat polusi udara.

Pakar sebut saat ini mulai terjadi perubahan iklim akibat polusi udara.
Foto: DAN PELED/EPA-EFE
Pakar sebut saat ini mulai terjadi perubahan iklim akibat polusi udara.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pakar Lingkungan dari Universitas Diponegoro Semarang, Syafrudin, mengatakan, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan mampu memperbaiki iklim udara yang saat ini mulai mengalami perubahan. "Saat ini mulai terjadi perubahan iklim akibat polusi udara. Oleh karena itu, perlu didorong untuk penggunaan BBM ramah lingkungan, yakni BBM yang pembakarannya tidak menambah beban kualitas udara, seperti Pertamax Series," katanya di Semarang, Rabu (11/8).

Apalagi, katanya, sektor transportasi berkontribusi sekitar 5-10 persen terhadap pencemaran udara yang selanjutnya berdampak pada perubahan iklim. Ia mengatakan, salah satu jenis BBM yang mampu menghasilkan pembakaran yang baik dengan tingkat karbon dan timbal rendah yakni Pertamax dengan RON di atas 91. Oleh karena itu, menurut dia penggunaan BBM jenis ini agar lebih digencarkan lagi mengingat dengan iklim yang makin baik akan berdampak pada peningkatan indeks kesehatan masyarakat.

Baca Juga

"Jika polusi minim tentu iklim akan makin baik, masyarakat juga makin sehat," katanya.

Untuk percepatan perpindahan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan oleh masyarakat tersebut, dikatakannya, pemerintah perlu memberikan dukungan berupa insentif seperti keringanan pajak.

"Selain itu, juga dari sisi aturan, misalnya bagi masyarakat yang sudah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan pada kendaraan masing-masing, maka mereka diberi insentif dengan pengurangan pajak. Ini karena dia sudah memberikan kontribusi dalam lingkungan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, jika dilihat dari aspek kesehatan, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati mengatakan dengan udara yang lebih bersih akibat kadar gas karbondioksida (CO2) yang mengalami penurunan maka kesehatan paru-paru juga akan tetap terjaga.

"Karena udara yang masuk ke paru-paru merupakan udara bersih. Penggunaan BBM ramah lingkungan memang harus, karena kalau CO2 tinggi maka akan menyebabkan flek di paru-paru," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement