REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto menyatakan, pandemi Covid-19 cukup memberikan tantangan bagi kinerja bisnis Pegadaian hingga berdampak pada perlambatan kinerja keuangan. Namun demikian, ia bersyukur di tengah kesulitan ekonomi saat ini, Pegadaian terus memberikan solusi keuangan terbaik bagi banyak orang.
Pertumbuhan nasabah yang mencapai 21,4 persen pada semester I tahun ini membuktikan Pegadaian tetap hadir sebagai sahabat masyarakat. "Terlebih dalam kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir," kata Kuswiyoto, Rabu (11/8).
Pegadaian berkomitmen untuk konsisten membantu masyarakat dengan produk dan layanan maupun program CSR yang bersentuhan langsung bagi mereka yang membutuhkan. Kuswiyoto menyatakan, selama pandemi tidak hanya Pegadaian yang mengalami perlambatan kinerja.
Kondisi tersebut juga dialami oleh sebagian besar sektor bisnis baik usaha besar, UMKM, usaha ultra mikro maupun masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu sejak awal pandemi, Pegadaian terus membantu memberikan kemudahan pada masyarakat baik dengan produk Gadai Peduli.
"Produk Gadai Peduli yang tidak memungut bunga atau bunga nol persen, program restrukturisasi dan relaksasi, maupun penyaluran program subsidi bunga yang diluncurkan oleh pemerintah," ungkap Kuswiyoto.
Baca juga : Tabungan Emas Pegadaian Syariah Tumbuh 33 Persen
Sebagai upaya mempermudah masyarakat mengakses produk dan layanan, Pegadaian mendukung program pembangunan ekosistem ultra mikro bersama BRI dan PNM. Selain itu, Pegadaian juga terus mengembangan kolaborasi dengan pihak swasta, koperasi, komunitas, lembaga pendidikan, dan berbagai mitra lainnya.
Tercatat, hingga saat ini sudah lebih dari 1.000 mitra yang menjalin kerja sama dengan Pegadaian. Kuswiyoto juga mengatakan, Pegadaian terus memperkuat aplikasi Pegadaian Digital sebagai sarana informasi yang aman, cepat dan akurat.