Kamis 12 Aug 2021 12:01 WIB

NASA Hitung Kemungkinan Asteroid Bennu Tabrak Bumi

Asteroid Bennu akan melintas dalam jarak setengah jarak Bumi ke Bulan pada tahun 2135

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar permukaan asteroid Bennu.
Foto: nasa
Gambar permukaan asteroid Bennu.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Peneliti memantau sebuah asteroid yang dikenal sebagai Bennu. Asteroid Bennu akan melintas dalam jarak setengah jarak Bumi ke Bulan pada tahun 2135. Namun menurut para ilmuwan kemungkinan dampaknya terhadap bumi di abad-abad mendatang sangat kecil.

OSIRIS-REx, sebuah pesawat ruang angkasa NASA telah menghabiskan dua tahun di dekat asteroid Bennu. Bennu ialah asteroid yang lebarnya sekitar 1.650 kaki (500 meter). OSIRIS-REx mengamati ukuran, bentuk, massa dan komposisinya serta memantau lintasan orbitnya mengelilingi matahari. 

Baca Juga

Menggunakan lengan robotnya, pesawat ruang angkasa itu juga mengumpulkan sampel dari permukaan asteroid yang akan membantu para peneliti menentukan lintasan Bennu di masa depan. Batuan dan debu yang dikumpulkan oleh OSIRIS-REx dijadwalkan kembali ke Bumi pada 24 September 2023. 

Bennu ditemukan pada tahun 1999 dan diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya. Bennu akan membuat pendekatan dekat dengan Bumi pada September 2135. 

Para ilmuwan ingin mengetahui bagaimana gravitasi Bumi dan fenomena yang dikenal sebagai efek Yarkovsky akan mempengaruhi lintasan masa depan dan potensi dampak pada orbit berikutnya. 

"Data OSIRIS-REx memberi kami jauh lebih banyak informasi yang tepat, kami dapat menguji batas model kami dan menghitung lintasan Bennu di masa depan dengan tingkat kepastian yang sangat tinggi hingga tahun 2135," kata Davide Farnocchia selaku ilmuwan di Pusat Studi Objek Dekat Bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California. 

Penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Icarus, Farnocchia, mengatakan belum pernah memodelkan lintasan asteroid dengan presisi ini sebelumnya. Namun ia menduga kemungkinan dampak secara keseluruhan sangat kecil. 

"Kita seharusnya tidak terlalu mengkhawatirkannya," ujar Farnocchia.

Para peneliti menentukan probabilitas dampak total Bennu antara sekarang dan tahun 2300 sekitar satu banding 1.750, atau 0,057 persen. 

"Kami masih mencari apa yang tidak kami ketahui di luar sana, benda-benda yang belum ditemukan," kata Lindley Johnson dari Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA. 

Johnson mengatakan para peneliti sedang mempelajari cara-cara untuk mengarahkan kembali orbit asteroid jika diperlukan. Dia mengatakan asteroid yang menabrak Bumi akan menyebabkan kawah sekitar 10 hingga 20 kali ukuran objek dan menelurkan area kehancuran sekitar 100 kali ukuran kawah.

"Kami benar-benar tidak berpikir kami perlu melakukan apa pun tentang Bennu," sebut Johnson.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement