Jumat 13 Aug 2021 11:26 WIB

BPJS: 1,2 Juta Warga Jateng Pemilik Komorbid Belum Divaksin

Vaksinasi di Semarang dilakukan bersamaan dengan program pengelolaan penyakit kronis.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok rentang yang memiliki komorbid (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fauzan
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok rentang yang memiliki komorbid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- BPJS Kesehatan mencatat sekitar 1,2 juta warga Provinsi Jawa Tengah (Jateng), yang termasuk dalam kategori rentan karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan belum divaksin Covid-19.

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati  mengatakan, jumlah tersebut bagian dari 1,6 juta penduduk Jateng, peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang masuk dalam kategori kelompok rentan.

"Kami punya data lengkap. Mereka secara rutin mengikuti program pengelolaan penyakit kronis di masing-masing fasilitas kesehatan tingkat pertama," katanya di sela vaksinasi untuk kelompok rentan di Kota Semarang, Jateng, Jumat (13/8).

Dia menjelaskan, vaksinasi bagi kelompok rentan bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan saat program pengelolaan penyakit kronis. Lily menjelaskan, vaksinasi bagi kelompok rentan yang terdata sebagai peserta JKN-KIS di Jateng, merupakan yang pertama.

"Kami membantu pemerintah untuk menemukan warga yang masuk dalam kelompok rentan ini agar bisa mendapat prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi," kata Lily.

Vaksinasi yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan program pengelolaan penyakit kronis, kata dia, untuk memudahkan mobilitas penerima vaksin. "Jawa Tengah ini yang pertama. Kalau sukses, bisa diterapkan di wilayah lainnya," ucap Lily.

Baca juga : Setelah Sembuh, Pasien Covid-19 Parah Berisiko Masuk RS Lagi

Pelaksanaan vaksinasi untuk.kelompok rentan di Kota Semarang dilaksanakan di tiga lokasi yang berbeda sebagai permulaan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menjelaskan, konsep vaksinasi bagi kelompok rentan sudah lama disiapkan. "Ternyata BPJS ada datanya dan terdeteksi," katanya.

Ganjar pun meminta penelusuran warga kelompok rentan berdasarkan data BPJS ini dilakukan secara jemput bola oleh petugas puskesmas. "Harapannya bisa melindungi kelompok yang mempunyai komorbid ini karena rata-rata usianya sudah tua," kata Ganjar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement