Jumat 13 Aug 2021 22:13 WIB

Vaksinasi di Provinsi Lampung Baru 9,92 Persen

Menurut Menko Perekonomian, pemerintah mengirim 1,5 juta vaksin ke Provinsi Lampung.

Rep: Erik PP/Mursalin Yasland / Red: Erik Purnama Putra
Warga antre mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di GSG Universitas Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (26/6/2021). Pemerintah pusat akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin ke Provinsi Lampung, karena tingkat vaksinasi warga di bawah rata-rata nasional.
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga antre mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di GSG Universitas Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (26/6/2021). Pemerintah pusat akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin ke Provinsi Lampung, karena tingkat vaksinasi warga di bawah rata-rata nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah berkomitmen mendukung upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung, yang dinilai masih rendah. Saat ini, jumlah warga di Provinsi Lampung yang sudah divaksin berada di bawah angka nasional.

"Vaksinasi di Lampung memang di bawah rata-rata nasional dan hari ini sudah disampaikan ke Pak Gubernur bahwa pemerintah pusat akan mengirim sekitar 1,5 juta vaksin," kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto seusai memimpin rapat dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama bupati dan wali kota secara daring di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Jumat (13/8).

Airlangga mengatakan, pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara nasional masih berada di kisaran 22 persen. Dia menyebut, masih banyak daerah di Indonesia belum setara capaian vaksinasi, termasuk di Provinsi Lampung yang baru mencapai angka 9,92 persen.

"Beberapa daerah yang belum setara dengan angka nasional, kita dorong untuk bisa sama levelnya dengan nasional. Bulan Agustus ini diharapkan lebih banyak lagi yang divaksin termasuk di Lampung," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) tersebut.

Airlangga menyampaikan, sesuai arahan Presiden Jokowi, pemerintah  menyiapkan kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk melaksanakan isolasi terpusat (isoter) bekerja sama dengan Kemenhub, Kemenkes, BNPB, dan pemda. Pada tahap awal, sambung dia, kapal ditempatkan di Medan, Bitung, Sorong, dan Bandar Lampung.

"Saya lihat Lampung memiliki Pelabuhan Panjang, sehingga sangat bisa untuk dilakukan isolasi terpusat, tinggal menyiapkan tenaga kesehatan, kalau pun tidak ada kami akan siapkan, jadi pemerintah tinggal terima bersih, gratis," ujar Airlangga.

Adapun terkait penanggulangan Covid-19, Airlangga meminta masyarakat di Provinsi Lampung mengurangi mobilitas yang tercatat masih tinggi di angka 10 persen. Hal itu guna mengurangi penyebaran kasus aktif.

"Mobilitas masyarakat Lampung masih tinggi berkisar 10 persen, terkhusus di Kota Bandar Lampung. Jadi perlu mengerem sementara mobilitas masyarakat. Kabupaten Tanggamus dan Lampung Tengah sudah level 3 mobilitas tinggi yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi," ucap Airlangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement