REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok pertama yang terdiri dari sekitar 3.000 tentara Amerika Serikat (AS) tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul. Hal itu diungkap Pentagon pada Jumat (13/8), ketika AS mempercepat evakuasi personel kedutaannya.
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan "sebagian besar" tentara dari tiga batalyon - dua di antaranya terdiri dari Marinir sementara yang ketiga dari Angkatan Darat – akan tiba di bandara pada Ahad (15/8) ketika Taliban mendapatkan kemenangan besar terhadap pasukan pemerintah Afghanistan.
"Kami tentu prihatin dengan kecepatan gerakan Taliban, dan seperti yang telah kami katakan sejak awal, ini adalah momen bagi Pasukan Pertahanan Nasional Afghanistan, serta kepemimpinan mereka," kata Kirby kepada wartawan.
Komentar itu muncul satu hari setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan akan secara tajam mengurangi stafnya di kedutaan di Kabul, memerintahkan pengurangan tersebut menjadi "kehadiran inti diplomatik."
Pentagon ditugaskan untuk meningkatkan keamanan di bandara, dan membantu memulangkan warga AS dan pengungsi yang melamar sebelum penarikan penuh pasukan AS. Kirby memperingatkan pasukan AS akan menanggapi setiap serangan.
Pentagon akan memiliki kapasitas untuk mengangkut ribuan orang keluar dari negara yang dilanda perang per hari, termasuk staf kedutaan dan warga negara Afghanistan yang mencari visa AS. PBB telah memperingatkan bencana kemanusiaan jika pertempuran mencapai ke tengah ibu kota Kabul, setelah Taliban pada Kamis merebut kota strategis utama Ghazni, hanya 149 kilometer barat daya Kabul.