In Picture: LIPI Kembangkan Bijih Plastik dari Limbah Masker
Limbah masker dilebur dan dicetak menjadi bijih plastik daur ulang..
Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi
Petugas mengambil limbah masker untuk diolah menjadi biji plastik di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas mengambil limbah masker untuk diolah menjadi biji plastik di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas memasukkan limbah masker ke dalam mesin pengering sebelum diolah menjadi biji plastik di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas memasukkan limbah masker ke dalam mesin pengering sebelum diolah menjadi biji plastik di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas memasukkan limbah masker ke dalam mesin ekstruder untuk diolah menjadi biji plastik di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas memasukkan limbah masker ke dalam mesin ekstruder untuk diolah menjadi biji plastik di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas menunjukkan biji plastik yang berasal dari limbah masker di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8). LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petugas menunjukkan biji plastik yang berasal dari limbah masker di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Sangkuriang, Kota Bandung, Kamis (19/8).
LIPI melalui Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) menawarkan teknologi untuk daur ulang limbah masker sekali pakai menggunakan mesin ekstruder (pelebur) dan alat cetak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meminimalisir timbunan sampah yang berbahaya bagi lingkungan.
Bijih
sumber : Republika
Advertisement