Kamis 19 Aug 2021 16:13 WIB

Cak Imin: Pandemi Momen Atur Ulang Ekonomi dan Politik

Cak Imin ungkap empat tantangan atur ulang ekonomi Indonesia

Rep: Nawir Arsyad Akbar   / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam pidato kebangsaan perayaan 50 tahun Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Kamis (19/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam pidato kebangsaan perayaan 50 tahun Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Kamis (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), A Muhaimin Iskandar, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap penyelenggaraan negara di berbagai sektor. 

Namun, pandemi juga dilihatnya dapat menjadi momen mengatur ulang ekonomi dan politik Indonesia.

Baca Juga

"Hari ini kita akan memasuki sebuah fakta, pemerintah dan negara dalam posisi yang sulit dan tidak berdaya menghadapi keadaan. Kita juga akan menghadapi keadaan ekonomi kita, APBN kita mengalami masa-masa sulit, tapi kita harus melihat ini semua menjadi kesempatan untuk re-starting, re-install," ujar Muhaimin dalam pidato kebangsaan perayaan 50 tahun Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Kamis (19/8).

Namun, ada empat tantangan yang akan dihadapi negara dalam mengatur ulang ekonomi dan politik. Pertama adalah krisis pangan yang nantinya akan dihadapi pemerintah akibat pandemi yang terjadi.

"Kedua kita akan menghadapi pengangguran yang sangat besar, karena rontoknya ekonomi menengah, pengangguran yang sangat besar," ujar Muhaimin.

Selanjutnya, negara perlu menyiapkan energi alternatif untuk kebutuhan masa depan. Pemerintah juga perlu segera mengambilalih sumber-sumber energi yang sebelumnya dimiliki pihak asing.

"Di antara itu, paling pokok adalah keterputukan sistem pendidikan kita akibat pandemi. Sumber daya manusia kita ini benar-benar agak mengkhawatirkan, pendidikan online tidak maksimal, pendidikan tatap muka belum dilaksanakan," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Menurutnya, keempat tantangan tersebut perlu menjadi perhatian khusus pemerintah dalam rangka instal ulang ekonomi dan politik pasca pandemi Covid-19 nanti. Semua pihak perlu dilibatkan dalam momentum tersebut untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.

"Strateginya adalah agar kekuatan masyarakat, kekuatan sosial, kekuatan budaya, kekuatan agama benar-benar menjadi penopang dan pendorong target-target itu," ujar Muhaimin.

Partai politik, kata Muhaimin, juga memiliki peran penting dalam penanganan Covid-19. Dia mengaku bersyukur, semua partai politik bersatu untuk membantu pemerintah melewati cobaan pandemi saat ini.

"Ini bukti kebersamaan itu ada, partai politik solid, bisa bersama pemerintah. Tinggal bagaimana kekuatan civil society, kekuatan masyarakat, kekuatan tokoh agama terlibat dalam pembangunan kita," ujar Wakil Ketua DPR itu.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement