Jumat 20 Aug 2021 17:46 WIB

Pemkot: Solo Masih Berstatus Level 4 Hingga 23 Agustus

Pemkot sebut Solo bisa turun level bila kasus aktif di Surakarta turun di bawah 1.000

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah penyandang disabilitas penerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo, Jawa Tengah. Kota Solo masih berada di level 4 penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 23 Agustus mendatang. Kota Solo bisa turun level jika seluruh wilayah di eks Karesidenan Surakarta kasus aktif Covid-19 turun di bawah 1.000.
Foto: Antara/Maulana Surya
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah penyandang disabilitas penerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo, Jawa Tengah. Kota Solo masih berada di level 4 penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 23 Agustus mendatang. Kota Solo bisa turun level jika seluruh wilayah di eks Karesidenan Surakarta kasus aktif Covid-19 turun di bawah 1.000.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kota Solo masih berada di level 4 penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 23 Agustus mendatang. Kota Solo bisa turun level jika seluruh wilayah di eks Karesidenan Surakarta kasus aktif Covid-19 turun di bawah 1.000.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan, di wilayah Solo Raya atau eks Karesidenan Surakarta ada tiga kabupaten yang kasus penyebaran Covid-19 masih tinggi, yakni Sragen, Klaten dan Boyolali.

"Kalau tiga kabupaten itu sudah normal turun sampai di bawah 1.000. Saya kira pekan depan kita sudah di level 3. Sudah bisa pelonggaran," kata Teguh kepada wartawan, Kamis (19/8).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Kamis (19/8) secara kumulatif mencapai 25.115 dengan kasus aktif sebanyak 636 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 536 orang isolasi mandiri/terpusat dan 100 pasien menjalani perawatan. 

Sedangkan 23.452 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 1.027 orang meninggal dunia. Pada Kamis, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 19 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Teguh menyatakan, pelonggaran belum bisa dilakukan selama kabupaten sekitar tidak ada penurunan kasus. "Jadi Pak Luhut [Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan] sudah menggarisbawahi kita bicaranya aglomerasi, Solo Raya," ucapnya.

Di sisi lain, Pemkot Solo memberikan bantuan oksigen konsentrator kepada kabupaten sekitar untuk penanganan Covid-19. Tiap kabupaten diberikan masing-masing 100 unit. Oksigen konsentrator tersebut merupakan bantuan dari Shopee di Singapura.

"Kebetulan kan oksigen konsentrator berlebihan. Bilamana bermanfaat kan lebih baik diberikan. Nah harapannya di kabupaten Solo Raya, besok kita punya kelebihan apa ya kita bantu. Apapun yang ada di Kota Solo dan kita berlebihan, ya akan membantu," jelas Teguh.

Sementara masalah vaksinasi Covid-19, Teguh menyebut Pemkot Solo juga membantu kebupaten sekitar secara tidak langsung. Sebab, masyarakat yang mengikuti vaksinasi di Solo hampir 20 persen warga luar Solo.

"Jadi kami secara tidak langsung sudah membantu mereka dan itu wajib. Karena mereka kan hidup di Solo. Timbal baliknya ada. Hidup di Solo, bayar pajak dari Solo, orang jualan kan bayar pajak. Tidak ada salahnya kita memberi mereka sehat," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement