REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Potensi ancaman kelompok Daesh atau ISIS terhadap orang Amerika Serikat (AS) di Afghanistan memaksa militer AS mengembangkan cara baru untuk membawa pengungsi ke bandara di Kabul. Kabar ini disampaikan seorang pejabat senior AS, yang disamarkan identitasnya.
Seperti dilansir dari TRT World pada Ahad (22/8), pejabat itu menambahkan masalah baru pada upaya untuk mengeluarkan orang AS dari negara itu setelah jatuh ke tangan Taliban. Pejabat itu mengatakan sekelompok kecil orang Amerika dan mungkin warga sipil lainnya akan diberi instruksi khusus tentang apa yang harus dilakukan, termasuk pergerakan ke titik-titik transit di mana mereka dapat dikumpulkan oleh militer.
Perubahan terjadi ketika Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan keamanan baru pada Sabtu (21/8). Isinya memberi tahu warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara Kabul tanpa instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS.
Sayangnya, para pejabat menolak untuk memberikan lebih spesifik tentang ancaman ISIS. Mereka hanya menggambarkannya sebagai hal yang signifikan. Mereka mengatakan belum ada serangan yang dikonfirmasi.