Ahad 22 Aug 2021 13:02 WIB

Golkar Surabaya Siap Biayai Anak Terdampak Covid-19

Pemkot Surabaya mencatat ada 1.400 keluarga yang meninggal karena Covid-19.

Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas memasukkan jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman) ke dalam ambulans di Jalan Cibarengkok, Sukajadi, Kota Bandung, Ahad (18/7). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (17/7) pukul 19.09 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 31.175 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 835 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 23.734 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas memasukkan jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman) ke dalam ambulans di Jalan Cibarengkok, Sukajadi, Kota Bandung, Ahad (18/7). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (17/7) pukul 19.09 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 31.175 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 835 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 23.734 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya menyatakan siap menjadi orang tua asuh anak-anak yang yang ditinggal oleh orang tuanya karena Covid-19. "Fraksi Golkar siap jadi orang tua asuh sampai anak-anak itu lulus sekolah," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Ahad (22/8).

Menurut dia, sudah saatnya semua pihak ikut memikirkan masa depan anak-anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19. Fathoni mengatakan tidak selayaknya Pemerintah Kota Surabaya saja yang memikirkan nasib dari anak-anak tersebut, melainkan juga semua elemen masyarakat hingga pribadi.

"Untuk itu, kami memulai menjadi orang tua asuh buat anak-anak itu. Semoga bisa diikuti yang lainnya," ujar anggota Komisi A DPRD Surabaya ini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya memastikan hak-hak anak yang ditinggal oleh orang tuanya karena dampak Covid-19 terpenuhi. Menurut Eri, Pemkot Surabaya akan memberikan intervensi yang sesuai untuk masa depan anak-anak tersebut. Tidak hanya itu, Pemkot juga akan membangun asrama untuk anak-anak terdampak Covid-19.

"Di sana (asrama) itu, kami dapat memantau perkembangan mereka," ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot Surabaya, ada 1.400 keluarga yang meninggal karena Covid-19. Dari jumlah tersebut, sekitar 600-an keluarga sudah disurvei Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, sedangkan sisanya masih dalam pendataan pemkot setempat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement