REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan memulai operasi bantuannya untuk pengungsi Rohingya, yang telah dipindahkan ke pulau terpencil di Bangladesh. Pihak berwenang Bangladesh telah memindahkan pengungsi Rohingya ke pulau terpencil, meskipun ada pertentangan dari internasional dengan alasan keamanan.
"Bangladesh akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk memastikan keterlibatan PBB terhadap pengungsi Rohingya di Pulau Bhasan Char mulai bulan depan (September),” ujar Menteri Luar Negeri Bangladesh, Masud Bin Momen, dilansir Anadolu Agency, Selasa (24/8).
Televisi swasta lokal, Channel 24, melaporkan, setelah penandatanganan MoU, PBB akan memulai operasi bantuan di Pulau Bhasan Char pada minggu kedua September. Keterlibatan PBB untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Rohingya di pulau terpencil, akan membuka jalan bagi organisasi internasional lainnya termasuk lembaga bantuan untuk memobilisasi layanan.
“Kami mengharapkan demikian, tetapi semua tergantung pada penandatanganan MoU," kata Momen.
Sebelumnya, pejabat badan pengungsi PBB yang berbasis di Bangladesh mengatakan, penandatanganan MoU antara Bangladesh dan PBB hampir mencapai tahap akhir. Pemerintah Bangladesh telah merekolasi hampir 20.000 orang Rohingya ke pulau itu.
Pembangunan kamp pengungsi di Bhasan Char menghabiskan dana lebih dari 350 juta dolar AS. Pemerintah Bangladesh telah membangun 1.440 bangunan, termasuk 120 tempat perlindungan dari badai topan di Bhasan Char. Pemerintah berencana merelokasi 100.000 pengungsi Rohingya dari kamp-kamp di distrik selatan, Cox's Bazar.