Rabu 25 Aug 2021 07:14 WIB

Saham Eropa Ditutup Datar Karena Kekhawatiran Varian Delta

Investor juga tengah menahan diri jelang pembaruan kebijakan moneter AS.

Kereta diparkir di luar stasiun kereta api pusat di Frankfurt, Jerman, Rabu, 11 Agustus 2021. Saham Eropa berakhir datar pada Selasa (24/8) karena investor menahan diri untuk melakukan taruhan besar menjelang pembaruan kebijakan moneter AS
Foto: AP/Michael Probst
Kereta diparkir di luar stasiun kereta api pusat di Frankfurt, Jerman, Rabu, 11 Agustus 2021. Saham Eropa berakhir datar pada Selasa (24/8) karena investor menahan diri untuk melakukan taruhan besar menjelang pembaruan kebijakan moneter AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham Eropa berakhir datar pada Selasa (24/8) karena investor menahan diri untuk melakukan taruhan besar menjelang pembaruan kebijakan moneter AS. Itu terjadi bahkan ketika data menunjukkan pemulihan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan di Jerman.

Indeks STOXX 600 pan-Eropa sebagian besar ditutup tidak berubah pada 471,79 poin, menyusul aksi jual pada pekan lalu yang menyebabkan indeks turun dari level rekor. Sektor terkait komoditas terus melampaui pasar umum, karena harga minyak dan logam naik di tengah harapan pemulihan di negara importir utama China.

Baca Juga

Saham sumber daya dasar mencatat kinerja terbaik, naik 2,0 persen. Saham perjalanan juga melonjak hampir 2 persen setelah regulator kesehatan AS memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE dalam sebuah langkah yang dapat mempercepat inokulasi AS.

Saham global goyah pada pekan lalu setelah data dari AS dan ekonomi Asia mengisyaratkan pemulihan ekonomi global yang melambat, karena lonjakan virus corona varian delta mendorong penerapan pembatasan baru di beberapa bagian dunia. Investor sedang menunggu pidato kepala Federal Reserve AS Jerome Powell di simposium tahunan Jackson Hole pada Jumat untuk melihat petunjuk tentang rencana pengurangan pembelian aset bank sentral.

"Sejak rilis risalah Fed pekan lalu, konsensus untuk memulai tapering telah bergerak sedikit maju, dari awal 2022 menjadi Desember 2021," kata analis Unicredit.

Sementara itu, saham Jerman naik 0,3 persen karena data menunjukkan produk domestik bruto Jerman tumbuh 1,6 persen pada kuartal dari April hingga Juni, sedikit naik dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 1,5 persen. Ini dibantu oleh konsumsi swasta dan pengeluaran negara.

Marks and Spencer Group naik 4,1 persen setelah Berenberg dan Credit Suisse menaikkan target harga mereka pada saham pengecer Inggris. Novartis tergelincir 1,7 persen setelah pembuat obat Swiss itu mengatakan terapi Kymriah CAR-T tidak memenuhi titik akhir utama dalam studi tahap akhir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement