Rabu 25 Aug 2021 21:12 WIB

Waspadai Ancaman DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Warga diminta semakin aktif menerapkan program 3M Plus.

Waspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Waspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Fairid Naparin, meminta masyarakat setempat mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19. Dia mengajak warga semakin aktif melakukan pencegahan penyebaran DBD dengan menerapkan program 3M Plus.

Program 3M Plus yang yang dimaksud yakni mengubur barang bekas, menutup bak penampungan air, menguras penampungan air secara berkala, serta menaburkan bubuk abate. "Kita masih fokus pada penanganan dan antisipasi penyebaran Covid-19, namun jangan sampai kita mengabaikan ancaman penyakit lain seperti DBD," kata Fairid di Palangka Raya, Rabu (25/8).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, mengatakan sebagai langkah antisipasi pihaknya juga menggencarkan upaya promotif dan preventif. Dinas Kesehatan juga menginstruksikan seluruh Puskesmas yang ada untuk selalu mensosialisasikan kepada masyarakat terkait program pemberantasan sarang nyamuk dan dampak buruk penyebaran penyakit DBD.

"Langkah pencegahan merupakan upaya paling ampuh dan murah dalam memberantas penyebaran penyakit yang disebabkan dan disebarkan gigitan nyamuk dengue," kata dia.

Andjar juga meminta masyarakat meminta warga memastikan lingkungan bebas dari genangan air terutama di tempat yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. "Yang kami temui DBD ini berkembang biak di air bersih baik. Maka selalu rutin kuras bak penampungan air termasuk di sekitar tempat penyimpanan air minum," ujarnya.

Terlebih lagi saat ini wilayah tersebut juga mulai sering diguyur hujan sehingga potensi genangan air di tempat-tempat yang bersih juga meningkat. "Jangan sampai karena lalai dan tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat kondisi pandemi ini diperparah dengan serangan DBD. Selalu lakukan 3M dan taburkan bubuk abate yang bisa diperoleh gratis di Puskesmas terdekat," jelasnya.

Dia mengajak warga di lingkungan rumah masing-masing menjadi juru pemantau jentik (jumantik) karena sangat penting dilakukan untuk mencegah penyebaran kasus DBD. Pemberantasan sarang nyamuk masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama dengan keterlibatan aktif masyarakat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement