REPUBLIKA.CO.ID, Bank Dunia mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menghentikan pencairan uang bantuan ke Afghanistan setelah Taliban menguasai negara yang dilanda perang itu. Juru bicara lembaga keuangan internasional itu mengatakan bahwa bank memantau dengan cermat situasi di Afghanistan.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan dan dampaknya terhadap prospek pembangunan negara, terutama bagi perempuan," kata juru bicara itu.
Bank Dunia akan terus berkonsultasi secara erat dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan mengenai situasi tersebut dan mencari cara untuk tetap terlibat untuk mempertahankan hasil pembangunan yang diperoleh dengan susah payah.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/bank-dunia-tangguhkan-bantuan-ke-afghanistan/2345439.
Sejak 2002, Bank Dunia, melalui Asosiasi Pembangunan Internasional, telah memberikan komitmen sekitar 5,3 miliar dolar AS untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pembangunan di Afghanistan.
Awal tahun ini, bank berkomitmen untuk memberikan bantuan sekitar 800 juta dolar AS untuk negara itu.
Langkah tersebut diambil menyusul keputusan Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu untuk menangguhkan akses Afghanistan ke sumber daya IMF, termasuk hampir 440 juta dolar AS dalam cadangan moneter baru.
"Saat ini ada ketidakjelasan dalam komunitas internasional mengenai pengakuan pemerintah di Afghanistan, sebagai konsekuensinya negara tersebut tidak dapat mengakses SDR atau sumber daya IMF lainnya," kata juru bicara IMF dalam sebuah pernyataan.
SDR adalah hak penarikan khusus, atau aset cadangan devisa tambahan yang ditetapkan dan dikelola oleh IMF.