REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul meminta warga AS tidak mendatangi Bandara Internasional Hamid Karzai. Larangan itu disampaikan dalam peringatan keamanan yang dirilis Rabu (25/8).
Dalam peringatan keamanan tersebut, kedutaan besar mengatakan warga yang sudah berada di Gerbang Abbey, Gerbang Timur dan Gerbang Utara disarankan untuk segera pergi. Kedutaan besar tidak memberikan alasannya.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan pejabat pemerintah AS lainnya sudah memperingatkan ancaman dari ISIS selama operasi evakuasi. Di mana massa berdesak-desakan di pintu bandara, berusaha untuk meninggalkan Afghanistan usai Taliban merebut kekuasaan di negara itu.
"(Warga Amerika) harus selalu waspada pada sekeliling anda setiap waktu, terutama di kerumunan besar," kata kedutaan besar AS dalam peringatan keamanan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Negara bidang Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan ada ancaman serangan teroris tingkat tinggi di dekat bandara Kabul. Canberra meminta warganya dan mereka yang memiliki visa Australia untuk meninggalkan bandara.
Selama satu pekan ini Australia mengevakuasi warga negaranya dan orang yang memiliki visa Australia dari Kabul. Sebelumnya, Canberra meminta warganya datang ke bandara untuk dibawa pulang.
Pada Rabu (25/8) malam, Australia mengubah saran mereka dan meminta warganya meninggalkan bandara. Payne mengatakan perubahan tersebut berdasarkan ancaman serangan.
"Ada ancaman serangan teroris sedang berlangsung dan sangat tinggi," kata Payne di Canberra.