Senin 30 Aug 2021 01:16 WIB

Pembuat Vaksin India Cari Mitra Internasional

Pembuat vaksin India Bharat Biotech menargetkan produksi satu miliar vaksin Covid-19

Red: Nur Aini
Tenaga kesehatan memegang botol vaksin produksi Bharat Biotech, COVAXIN.
Foto: EPA
Tenaga kesehatan memegang botol vaksin produksi Bharat Biotech, COVAXIN.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pembuat vaksin India Bharat Biotech mencari mitra manufaktur internasional karena menargetkan satu miliar dosis vaksin Covid-19 setiap tahun, kata perusahaan itu pada Ahad (29/8).

COVAXIN, vaksin Covid-19 buatan perusahaan yang disetujui untuk penggunaan darurat di India, adalah salah satu dari dua upaya yang mendorong program vaksinasi besar-besaran di negara itu. Tetapi Bharat Biotech telah berjuang untuk meningkatkan produksi, setelah gagal memenuhi komitmen untuk memasok vaksin secara penuh untuk pemerintah India, yang juga mengandalkan versi vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India dan vaksin Sputnik V Rusia.

Baca Juga

Pada Ahad (29/8), perusahaan itu meluncurkan gelombang pertama suntikan COVAXIN dari fasilitas di Ankleshwar di India barat yang memiliki kapasitas untuk memproduksi lebih dari 10 juta dosis per bulan. Bharat Biotech mengatakan sedang menjajaki peluang dengan mitra internasionalnya yang memiliki keahlian dalam pembuatan vaksin virus nonaktif skala komersial.

"Kami ingin memastikan bahwa Bharat Biotech mampu memenuhi permintaan COVAXIN sehingga individu di seluruh negeri, dan dunia, memiliki akses ke vaksin," kata ketua dan direktur pelaksana Krishna Ella dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya mengatakan kepada parlemen bahwa Bharat Biotech akan memasok 25 juta dosis pada Juli dan 35 juta pada Agustus, kurang dari setengah dari apa yang semula diharapkan pemerintah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement