Rabu 01 Sep 2021 05:35 WIB

Waspadai Akibat Dangkalnya Iman Saat Diuji Allah

Dangkalnya iman akan membuat manusia tidak mampu merasakan nikmat Allah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Waspadai Akibat Dangkalnya Iman Saat Diuji Allah
Foto: republika
Waspadai Akibat Dangkalnya Iman Saat Diuji Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam secara tidak langsung memperingatkan agar manusia waspada akibat dari dangkalnya iman saat diuji oleh Allah SWT. Dangkalnya iman akan membuat manusia tidak mampu merasakan nikmat dan karunia dari Allah saat diuji dengan musibah atau bala.

"Orang yang mengira terlepas nikmat dan karunia dari Allah karena bala dan ujian yang ditakdirkan Allah, sikap orang yang seperti itu disebabkan dangkalnya pandangan imannya." (Syekh Atha'illah, Al-Hikam).

Baca Juga

Terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Atha'illah dengan mengutip sejumlah hadist Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, manusia jangan menuduh atau berprasangka tidak baik terhadap semua yang telah ditakdirkan Allah kepada kalian.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika Allah mengasihi seorang hamba, maka hamba tersebut diuji dengan bala. Jika hamba itu memilih sabar dan ikhlas, maka dia akan diistimewakan."

Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang dikehendaki oleh Allah sebuah kebaikan, maka dia akan diuji dengan musibah dan bala."

Abu Hurairah dan Abu Said mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesuatu yang mengenai seorang Mukmin berupa penderitaan atau kelelahan atau risau hati serta pikiran, semua itu akan menjadi penebus dosanya." (HR Bukhari dan Muslim).

Ibnu Mas'ud mengatakan Rasulullah SAW bersabda, "Seorang Muslim yang terkena musibah, bala, gangguan atau penyakit dan yang lebih ringan dari itu, maka Allah menggugurkan dosanya bagaikan gugurnya daun dari pohon."

Dangkal dan liciknya pandangan membuat manusia tidak dapat melihat adanya nikmat dan karunia Allah dalam takdir musibah atau bala yang terjadi. Ini terjadi karena lemahnya iman dan tidak adanya perasangka baik terhadap Allah Yang Maha Bijaksana dan pemberi rahmat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement