Selasa 31 Aug 2021 17:53 WIB

Gubes IPB: Pertanian Solusi Jutaan Orang Terdampak Pandemi

Guru Besar IPB menyebut pertanian jadi sumber pekerjaan yang dominan selama pandemi

webinar bertema Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak? Webinar tersebut menghadirkan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Wadirut Bank BNI Adi Sulistyowati, dan Guru Besar IPB Prof Dr Ir Hermanto Siregar, MEc.Guru Besar IPB, Profesor Hermanto Siregar mengatakan bahwa sektor pertanian sejauh ini merupakan sektor penyelemat bagi jutaan orang yang kehilangan lapangan pekerjaan. Apalagi menurut dia, angka pengangguran sampai tahun 2021 ini kurang lebih mencapai 11,4 persen.
Foto: istimewa
webinar bertema Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak? Webinar tersebut menghadirkan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Wadirut Bank BNI Adi Sulistyowati, dan Guru Besar IPB Prof Dr Ir Hermanto Siregar, MEc.Guru Besar IPB, Profesor Hermanto Siregar mengatakan bahwa sektor pertanian sejauh ini merupakan sektor penyelemat bagi jutaan orang yang kehilangan lapangan pekerjaan. Apalagi menurut dia, angka pengangguran sampai tahun 2021 ini kurang lebih mencapai 11,4 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar IPB, Profesor Hermanto Siregar, mengatakan bahwa sektor pertanian sejauh ini merupakan sektor penyelamat bagi jutaan orang yang kehilangan lapangan pekerjaan. Apalagi menurut dia, angka pengangguran sampai tahun 2021 ini kurang lebih mencapai 11,4 persen.

"Karena itu pertanian adalah sumber pekerjaan yang dominan dan angkanya selama pandemi mencapai 30 persen," ujar Hermanto dalam sesi diskusi webinar berjudul Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak, Selasa (31/8).

Berkaitan dengan hal ini, Hermanto mengatakan bahwa dukungan pemerintah terhadap pengelolaan petani muda perlu dodorong secara serius. Terutama dalam menghadapi gelombang petani tua yang semakin menurun.

"Yang mau saya tekankan pada SDM pertanian itu adalah menghadapi beberapa kritikal. Yang paling utama adalah usia petani yang semakin tua. Dan ini masalah buat kita," katanya.

Tapi di samping itu, Hermanto mengapresiasi upaya pemerintah dalam melakukan pelatihan 1 juta petani milenial. Bahkan dia mengapresiasi ruang pusat data Agriculture War Room (AWR) yang mampu menjangkau persoalan pertanian di lapangan.

"Kostratani menurut saya sangat bagus sekali ya karena pendekatannya dengan semua lini bisa terjangkau. Termasuk dengan kampus, pemasaran hasil pertanian, bahkan perlindungan hak petani. Saya kira ini luar biasa," katanya.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa salah satu fokus utama Kementan saat ini adalah mengisi semua peluang yang ada. Diantaranya menyiapakan SDM pertanian untuk mengakselerasi ekspor produk olahan.

"Kami akan fokus mengisi semua peluangnya. Terlebih peluang bisnis di subsektor hortikultura yang sangat digemari anak muda karena akses pasarnya rerbuka lebar dan untungnya jelas. Hilirisasi ini sangat penting sekali, karena itu diperlukan tenaga muda atau petani meilenial," katanya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menambahkan bahwa SDM pertanian selama ini adalah harapan bangkitnya Pertanian Indonesia dan berkontribusi dalam modernisasi pertanian Indonesia di Era digital saat ini. 

Regenerasi yang terus berjalan juga memastikan pertanian nasional terus menyediakan kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia."Karena itu kami fokus pada regenerasi dan pendampingan  petani milenial. Mereka akan kami kawal hingga menjadi wirausahawan handal," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement