REPUBLIKA.CO.ID, BAUBAU -- Pemerintah Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Kesehatan menargetkan sebanyak 18 rubu peserta vaksinasi terhadap pelajar di daerah itu baik siswa SMP, madrasah tsanawiyah (Mts), dan SMA/SMK/madrasah aliyah (MA). Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Baubau, Rahmat Tuta, di Baubau, Selasa (31/8) mengatakan data awal untuk pelaksanaan vaksinasi di kalangan pelajar sesuai hasil konferensi video dengan Polda Sultra kurang lebih sebanyak 18 ribu orang.
"Kemarin yang awal pembukaan itu kita lakukan vaksinasi di SMPN 1 Baubau dan SMAN 4, kemudian di sekolah lainnya juga. Karena kita melakukan vaksinasi dengan membuat penjadwalan di semua SMP dan SMA/SMK," katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan dengan lancar dan aman di kalangan pelajar, namun capaian persentase belum bisa disampaikan karena baru beberapa sekolah, apalagi data pelajar yang akan divaksin masih akan diminta pihaknya pada tiga instansi masing-masing.
"Saya belum berani mengatakan persentasenya karena dari 18 ribu itu kita minta diturunkan, karena data peserta yang akan divaksin ini data pelajar ada di Dinas Pendidikan, di Cabang Dinas, dan ada di madrasah. Jadi tiga instansi ini kami masih minta data berapa jumlah total sebenarnya sehingga kita untuk persiapan stok vaksinnya harus tepat," katanya.
Ia sangat menyayangkan masih banyak orang tua dan siswa yang masih ragu untuk dilakukan vaksinasi tersebut, padahal hal ini menjadi sangat penting untuk keselamatan anak-anak dalam rangka untuk pelaksanaan belajar tatap muka.
"Padahal yang kita harapkan semua pelajar yang belajar tatap muka itu mereka yang sudah divaksin untuk menghindari dari penyebaran Covid-19," kata Rahmat Tuta yang juga menjabat Asisten I Setda Pemkot Baubau ini.
Kegiatan vaksinasi di Kota Baubau terus dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi target capaian agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok). "Alhamdullilah dengan gencarnya kita melakukan vaksinasi kepada semua masyarakat dan pelajar alhamdullilah kita punya tren untuk zona penyebaran Covid melandai dan sudah kuning dengan hijau. Tapi kita harapkan beberapa bulan ke depan semua sudah zona hijau," demikian Rahmat Tuta.