Rabu 01 Sep 2021 00:19 WIB

Pahami Risiko dan Keuntungan Beli Saham Unicorn

Unicorn adalah perusahaan teknologi digital dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar.

Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/8/2021). Perdagangan IHSG pada sesi pertama ditutup melemah 62,86 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.076,64.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/8/2021). Perdagangan IHSG pada sesi pertama ditutup melemah 62,86 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.076,64.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ounder dan CEO Emtrade Ellen May menyarankan investor saham, khususnya investor ritel memahami risiko dan manfaat apabila berinvestasi di saham unicorn. Unicorn adalah perusahaan teknologi digital dengan valuasi lebih dari satu miliar dolar AS.

Menurut Ellen, berinvestasi di saham unicorn memiliki risiko yang tinggi serta potensi untung yang tinggi pula. Kendati demikian, investor mesti bisa melihat bagaimana prospek usaha, pangsa pasar, atau keberlangsungan digital karena teknologi itu bukan jangka pendek melainkan jangka panjang.

Baca Juga

"Ketika ingin membeli saham unicorn harus benar-benar pahami mengapa alasan belinya. Boleh alasan teknikal maupun fundamental," ujar Ellen dalam keterangan pers.

Ellen menyampaikan, jika tidak memahami fundamental, setidaknya investor dapat mengikuti tren harga naik dengan teknikal dan membatasi risiko ketika harga turun. Investor harus memegang prinsip utama Belilah sejumlah nominal yang kita siap dengan risikonya".

"Karena baik saham digital maupun non digital, saham old economy maupun new economy, semuanya mengandung risiko fluktuasi," kata Ellen.

Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, investor harus memperhatikan prospek perusahaan ke depannya jika ingin membeli saham unicorn. Menurut Hans,investor harus menyadari bahwa perusahaan unicorn bukan perusahaan yang memperoleh keuntungan dengan instan dan cepat. Ia mencontohkan perusahaan digital di Amerika Serikat butuh waktu puluhan tahun untuk memperoleh keuntungan.

"Investor harus rasional dalam mengambil keputusan. Kita harus bisa melihat prospek ke depan apakah perusahaan unicorn ini akan menjadi market leader atau tidak. Karena, dari 5-6 perusahaan sejenis, hanya satu yang akan jadi pemenang. Jika kita berinvestasi di perusahaan teknologi, kita harus melihat sebagai investasi jangka panjang," ujar Hans.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement