REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali mengukuhkan empat penelitinya menjadi Profesor Riset ke-155, 156, 157, dan 158. Empat Profesor Riset tersebut adalah Yantyati Widyastuti di bidang Bioteknologi Hewan, Haryadi Permana di bidang Geologi, Sri Yudawati Cahyarini di bidang Geologi, dan Sri Rahayu di bidang Botani.
Profesor Riset Yantyati Widyastuti menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Inovasi Produk Pangan Sapi Potong Berbasis Bakteri Asam Laktat untuk Mendukung Usaha Peternakan Nasional. Dia mengatakan pemanfaatan pakan ternak berbasis bakteri asam laktat dapat membantu menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan sapi potong, dan menyehatkan ternak.
"Pemanfaatan pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat merupakan upaya yang ramah lingkungan karena dapat membantu menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan sapi potong," kata Yantyati.
Yantyanti menjelaskan ternak ruminansia atau hewan pemamah biak, salah satunya sapi potong, berperan besar dalam penyediaan daging seiring meningkatnya konsumsi daging bagi masyarakat Indonesia.Oleh karena itu, menurut peneliti bidang bioteknologi hewan itu, pakan yang baik menjadi kebutuhan utama untuk menunjang produktivitas dan kesehatan sapi potong.
Di sisi lain, sapi potong menyumbang emisi gas rumah kaca berupa gas metana yang dikeluarkan melalui sendawa, yang merupakan hasil dari proses alami fermentasi pakan ternak. Produksi gas metana tersebut juga merupakan pemborosan energi bagi ternak, dan mengganggu lingkungan. Yantyanti menuturkan upaya untuk memperbaiki produktivitas sapi potong dengan mencukupi ketersediaan pakan merupakan jaminan untuk dapat memenuhi kebutuhan daging nasional secara mandiri.
Produk pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat yang ramah lingkungan perlu dikembangkan karena dua alasan strategis. Alasan itu yakni efisiensi energi sapi potong, dan mengurangi emisi gas metana di udara atau lingkungan. Ia berharap produk pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat dapat dikembangkan dengan lebih luas di Tanah Air untuk memenuhi kebutuhan pakan lokal.