REPUBLIKA.CO.ID, — Orang yang mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD) akan memiliki pikiran yang tak masuk akal dan ketakutan (obsesi) yang memicu munculnya perilaku kompulsif. OCD biasanya terjadi akibat alasan tertentu, misalnya takut kuman.
OCD membuat penderita akan melakukan tindakan berulang. Mereka akan mencuci tangan berulang kali dan memeriksa kembali apa yang telah dilakukannya, seperti mengunci pintu dan sebagainya.
Namun ternyata Islam memiliki cara agar gangguan tersebut dapat berkurang bahkan sembuh. Anggota fatwa di Dar Al Ifta Mesir, Ahmad Mamduh, mengatakan untuk mengatasi gangguan ini adalah dengan memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
Allah yang Mahaadil akan menolong hamba-Nya yang meminta. Ketika gejala tersebut muncul sebaiknya penderita tidak mengikuti kehendaknya dan selalu berlindung meminta kepada Allah SWT, bahwa Allah akan melindunginya dari kecemasan. Berdoalah dan gunakan salah satu asmaul husna muqsith dengan memakai ya’ panggilan, يا مقسط (ya Muqsith atau Mahaadil).
Syekh Mamduh menjelaskan, dalam dialog dengan Televisi An-Nas, dalam program Fatwa Publik, bahwa agama itu mudah dalam masalah mengobati kesucian obsesif, dan memperjelas aturan bahwa jika seseorang terobsesi maka harus menghindari masalah itu.
Dia mengutip kaidah fikih, "اليقين لا يزول بالشك" bahwa keyakinan tidak bisa ditepis dengan keraguan. Misalnya, jika seseorang yakin bahwa suatu perkara itu suci, tetapi dia waswas tidak suci, ini bukan berarti perkara itu otomatis juga najis, sangat mungkin perkara itu tetap suci.
Dia juga mengutip kaidah الجاف على الجاف طاهر بلا خلاف Menyentuh zat kering dengan zat kering adalah suci, tak ada perbedaan.
Misalnya, air liur anjing itu najis, tetapi jika menyentuh punggung anjing dan tidak ada air liur di atasnya kemudian tangan kita bersih maka tangan kita masih tetap suci dan dengan memegangnya dan tidak perlu harus bersuci hingga tujuh kali.
Seperti Ibnu Umar, mengatakan dia berjalan di atas kotoran sementara kotoran tersebut kering dan sedang tak beralas kaki. ”Setan bagaiamanapun akan selalu membisikkan orang yang beriman dan akan mendorong mereka ke jalan yang salah. Termasuk keadaan was-was dan depresi,” kata Syekh Mamduh.
Namun apakah OCD itu adalah penyakit atau ujian? Syekh Muhammad Wissam, anggota Fatwa di Dar Al Ifta, mengatakan bahwa obsesi adalah sesuatu yang menimpa sebagian orang dan mereka tidak boleh terus melakukannya dan mencari perlindungan kepada Tuhan dari setan yang terkutuk.
Dia menjelaskan bahwa waswas adalah sesuatu yang menimpa manusia, maka Allah SWT berfirman, dalam Alquran surat An Nas ayat 4-5,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ.الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ “Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.”
Namun dalam kondisi tertentu kasus OCD ini terbukti dalam dunia kedokteran merupakan penyakit yang berasal dari otak yang terganggu. Sehingga penderita yang parah disarankan untuk ke dokter untuk pengobatan agar OCD dapat hilang.