Senin 06 Sep 2021 12:39 WIB

Wapres Singgung Rendahnya Angkatan Kerja dari Kampus

Wapres menyebut perguruan tinggi hanya 10 persen dari seluruh angkatan kerja

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Maruf Amin. Maruf Amin kembali menyinggung rendahnya persentase angkatan kerja dari lulusan pendidikan tinggi. Menurut data Angkatan Kerja BPS bulan Februari 2021, dari sekitar 137 juta pekerja hanya 13,3 juta orang atau sekitar 10 persen yang lulusan jenjang pendidikan tinggi.
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. Maruf Amin kembali menyinggung rendahnya persentase angkatan kerja dari lulusan pendidikan tinggi. Menurut data Angkatan Kerja BPS bulan Februari 2021, dari sekitar 137 juta pekerja hanya 13,3 juta orang atau sekitar 10 persen yang lulusan jenjang pendidikan tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali menyinggung rendahnya persentase angkatan kerja dari lulusan pendidikan tinggi. Menurut data Angkatan Kerja BPS bulan Februari 2021, dari sekitar 137 juta pekerja hanya 13,3 juta orang atau sekitar 10 persen yang lulusan jenjang pendidikan tinggi.

Hal ini kata Wapres, tentu berkorelasi erat dengan kualitas, produktivitas serta daya saing Indonesia."Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan sumber daya manusianya. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam mewujudkan bangsa yang bermartabat," kata Wapres saat hadir secara daring di Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (Oshika Maba) Tahun Akademik 2021/2022 Universitas Islam Malang (UNISMA), Senin (6/9).

Wapres mengatakan, saat ini pemerintah menempatkan pembangunan SDM unggul sebagai prioritas nasional. Sebab, SDM unggul merupakan kunci untuk memenangkan persaingan global.

SDM unggul yang Wapres maksud adalah SDM yang sehat, cerdas, memiliki produktivitas tinggi, menghasilkan manfaat dan maslahat, memiliki semangat untuk berkompetisi, cinta tanah air, dan berakhlak mulia. Ia pun berharap kriteria SDM unggul tersebut harus menjadi tag line nasionalisme para milenial dan para mahasiswa baru.

Sehingga memiliki keunggulan kompetitif secara global namun tetap berpijak pada jati diri dan kearifan lokal."Anda semua dituntut punya kemampuan bersaing pada tingkat global, tetapi hati/jati diri Anda tetap harus melekat sesuai dengan identitas dan akhlak insan nusantara," kata Wapres

Wapres pun berharap mahasiswa di setiap perguruan tinggi, termasuk UNISMA menjadi intelektual yang kreatif, inovatif dan kompetitif, berwawasan kebangsaan dan mampu menjadi agen perubahan bagi kemajuan bangsa dan negara tercinta. Tak hanya itu, ia berharap mahasiswa menjadi insan akademik yang unggul, berdaya saing, berjiwa wirausaha dan berakhlak mulia.

"Saya harapkan mahasiswa baru tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh untuk menikmati pendidikan tinggi sebagai karunia Allah. Rasa syukur atas karunia tersebut diwujudkan dengan belajar dan bekerja keras sehingga dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan hasil memuaskan," katanya.

Ia juga berharap UNISMA dapat menciptakan iklim pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk menghasilkan generasi yang unggul dan profesional dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi (IPTEK), berjiwa wirausaha dan berjati diri Islami, serta mampu bersaing di tingkat regional dengan SDM dari negara-negara di ASEAN dan di tingkat global.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement