Senin 06 Sep 2021 16:31 WIB

In Picture: Walang Goreng, Makanan Khas dari Gunungkidul

Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Walang goreng / belalang makanan khas yang dijual pedagang di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Walang goreng / belalang makanan khas yang dijual pedagang di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Walang goreng / belalang makanan khas yang dijual pedagang di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Penjual walang goreng / belalang goreng menunggu pembeli di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Penjual walang goreng / belalang goreng menunggu pembeli di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : undefined)

Penjual walang goreng / belalang goreng menunggu pembeli di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Penjual walang goreng / belalang goreng menunggu pembeli di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9). Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Walang goreng atau belalang merupakan makanan khas yang dijual pedagang di kawasan Tahura Bunder, Jalan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (6/9).

Makanan khas Gunungkidul ini hanya dijual di sekitar kawasan Tahura Bunder. Satu toples walang goreng ini dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun sejak pandemi Covid-19 pedagang mengaku penjualan turun drastis hingga 80 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement