Selasa 07 Sep 2021 19:06 WIB

Menhub Ingin Pembangunan MRT Jakarta Dipercepat

Budi mengeklaim, pemerintah Jepang mendukung optimalisasi Pelabuhan Patimban.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan pernyataan usai meninjau percobaan pengoperasian moda raya terpadu (MRT) di Jakarta, Kamis (14/2).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan pernyataan usai meninjau percobaan pengoperasian moda raya terpadu (MRT) di Jakarta, Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengupayakan kenaikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Indonesia dalam proyek infrastruktur transportasi yang dikerjasamakan dengan pemerintah Jepang.

"Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini bahwa investasi Jepang di Indonesia meningkat secara signifikan. Kami juga melobi agar TKDN dalam kerja sama dengan Jepang terus meningkat," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers secara daring di sela kunjungannya ke Jepang, Selasa (7/9).

Budi menjelaskan, dalam pertemuan government to government (G to G) dengan Pemerintah Jepang, kedua negara memiliki pandangan yang sama untuk memuluskan dan mempercepat kerja sama G to G maupun business to business (B to B) dalam sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.

Budi mengeklaim, pemerintah Jepang mendukung optimalisasi Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan mengajak perusahaan otomotif dan operator pelabuhan asal negeri Matahari Terbit itu untuk memanfaatkan pelabuhan dengan membentuk konsorsium bersama Indonesia.

Kemudian kelanjutan proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Budi meminta supaya pembangunannya dilakukan dengan cepat. Dia mengatakan, pemerintah ingin MRT menjadi proyek monumental yang dapat memberikan suatu arti bagi masyarakat, sekaligus hubungan kedua negara.

Selanjutnya, Indonesia menyambut baik ketertarikan Jepang untuk berpartisipasi dalam proyek KPBU pembangunan Proving Ground di Bekasi. Saat ini, sambung dia, proyek tersebut tengah dalam proses pelelangan. Ada dua perusahaan asal Jepang yang mengikuti lelang tersebut.

Budi mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di dalam negeri, meski dalam masa pandemi Covid-19."Kita melihat memang perkembangannya sangat menggembirakan. Ini akan menjadi ekosistem yang baik di dalam negeri," ucap Budi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement