Kamis 09 Sep 2021 00:42 WIB

Tusuk Satpam Hingga Tewas, Preman di Sumedang Ditangkap

Tersangka merupakan pengangguran yang dikenal sebagai preman di wilayah tersebut. 

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo
Foto: Polres Sumedang
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Seorang personel satpam PT Kaldu Sari Nabati di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, tewas ditikam senjata tajam. Pelaku penusukan tersebut yaitu seorang preman berinisial YS (40 tahun). 

Korban Asep Rizal (23) sempat dilarikan ke RSUD Cicalengka usai peristiwa penusukan, Selasa (7/9) sekitar pukul 17.30 WIB. Namun nyawa korban akhirnya tak bisa diselamatkan.

Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo, dalam keterangannya, Rabu (8/9), mengatakan, tersangka berhasil diringkus dalam  waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian. Menurut dia, tersangka merupakan pengangguran yang dikenal sebagai preman di wilayah tersebut. 

"Perilakunya tak lepas dari premanisme. Tersangka kita tangkap kurang dari 24 jam," kata dia.

Eko mengatakan, sebelum kejadian tersangka dan korban sempat terlibat keributan di depan pintu gerbang perusahaan PT Kaldu Sari. Keributan itu, kata dia, kemudian berujung penusukan terhadap korban hingga tewas. 

"Tersangka menusuk korban di bagian perutnya dengan sebilah keris. Keris yang digunakan untuk menusuk dibuang pelaku dan masih kita cari," tutur dia.

Menurut Eko penyebab keributan antara korban dan pelaku kini tengah didalami oleh penyidik. Ia mengatakan, saat keributan tersebut pelaku membawa sebilah keris. 

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka memang sering membawa senjata tajam jenis keris kemanapun dia pergi. "Kita sedang sidik apakah sudah direncanakan atau tidak kejadian ini," ujar dia.

Tersangka warga Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, ditangkap petugas saat bersembunyi di rumah saudaranya di Dusun Cipacing, Desa Mekar Bakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. "Dari hasil tes urine terhadap tersangka diketahui dia positif mengkonsumsi obat jenis psikotropika. Ini sedang kita dalami terus," imbuh dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement