Kamis 09 Sep 2021 20:23 WIB

Sulteng Keluar dari Zona Merah Covid-19

Seluruh daerah di Sulteng kini masuk zona oranye.

Sulteng Keluar dari Zona Merah Covid-19
Foto: Pixabay
Sulteng Keluar dari Zona Merah Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil keluar dan zona merah atau zona dengan risiko tinggi penularan dan penyebaran Covid-19. Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) Covid-19 Sulteng Adiman menyatakan seluruh daerah di Sulteng kini masuk zona oranye atau berisiko sedang penularan dan penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, pekan lalu, sembilan dari 13 daerah masuk dalam zona merah karena kasus Covid-19 di sembilan daerah itu melonjak tinggi. "Hingga hari ini seluruh daerah masuk dalam zona oranye Covid-19 dengan kasus aktif Covid-19 yang perlahan terus turun yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang sembuh dan rendahnya jumlah warga yang terkonfimasi terpapar Covid-19," katanya, Kamis malam (9/9).

Baca Juga

Ia menerangkan kasus aktif di Kota Palu saat ini berjumlah 372 kasus terpapar Covid-19. Mereka saat ini masih menjalani isolasi secara mandiri atau di pusat pelayanan kesehatan setempat.

Sebanyak 202 kasus aktif di Kabupaten Banggai, 135 kasus aktif di Banggai Kepulauan. Kemudian 42 kasus aktif di Banggai Laut, 323 kasus aktif di Buol, 327 kasus aktif di Donggala, 83 kasus aktif di Morowali, 264 kasus aktif di Morowali Utara, 458 kasus aktif di Parigi Moutong, 397 kasus aktif di Poso. Berikutnya, Adiman mengatakan, terdapat 163 kasus aktif di Sigi, 325 kasus aktif di Tojo Una-Una dan 94 kasus aktif di Tolitoli.

Secara kumulatif sudah 44.407 orang yang terpapar Covid-19 di Sulteng. Dari 44.407 orang tersebut, 39.761 orang dinyatakan telah sembuh, 1.461 orang meninggal dunia dan 3.185 pasien masih menjalani isolasi mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan setempat. Ia mengimbau masyarakat agar taat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah agar tidak terpapar.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement