Jumat 10 Sep 2021 17:15 WIB

Sembari Menahan Tangis, Megawati: Terima Kasih Perhatiannya

Mega heran dengan orang yang membuat kabar tersebut sehingga hoaks itu bersliweran.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual di acara pembukaan TOT Kader Madya PDIP, Jumat (10/9).
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual di acara pembukaan TOT Kader Madya PDIP, Jumat (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, membuktikan ke publik bahwa dirinya sehat. Dirinya mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan sejumlah pihak kepada dirinya.

"Pak Sekjen bilang, ibu nanti ini acara pembukaannya terbuka supaya umum juga bisa melihat kalau alhamdulillah saya dalam keadaan sehat walafiat tidak kurang suatu apapun. Dan terima kasih atas, apa ya, atas perhatiannya dan doanya," kata Megawati sembari menahan tangis dalam sambutannya di pembukaan Training of Trainee (TOT) kader Madya PDIP, Jumat (10/9).

Kegiatan pembukaan Sekolah Partai pendidikan untuk Kader Madya DPP PDIP digelar di dua tempat terpisah. Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat didampingi Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey dan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga. 

Sementara Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto berada di gedung Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan bersama Kepala Sekolah Partai PDIP Komaruddin Watubun, Wasekjen Sadarestuwati, dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Sukur Nababan, serta Ribka Tjiptaning. 

"Alhamdulilah kita bisa selalu bertemu, kita webinar atau hybrid, kalau rapat itu sekarang yang ke 106 atau 107 ya, jadi memang kata Sekjen 'mejeng lah ibu', iya udah saya mejenglah biar dilihat orang bahwa yang disampaikan itu tidak benar sama sekali," kata Megawati secara daring, Jumat (10/9).

Dirinya mengaku, heran dengan orang yang membuat kabar tersebut sehingga hoaks tersebut bersliweran. Bahkan Mega menyebut sekretarisnya sempat dihubungi oleh mantan menteri yang pernah  menjabat di era kepemimpinannya untuk tidak menutupi kabar tersebut.

"Saya bilang sama sekertaris saya 'kamu mbok ndak usah ngamuk-ngamuk lah, biarkan saja lah orang', sampai saya bilang 'kita ini kan ada yang punya, serahkan saja sama yang punya'. Mereka sendiri lupa sampai bisa membuat sebuah hoaks yang sangat mengarah kepada kalau menurut saya suatu yang berlebihan yang sepertinya kehidupan seorang manusia itu sudah sampai melupakan ada yang punya," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan setelah hoaks tersebut beredar, Hasto juga sempat datang kepadanya sembari menangis. "Saya bilang 'kenapa mesti nangis? orang itu tahu kalau itu nggak benar, kamu toh ketemu saya sendiri', 'saya jengkel banget bu', ya jangan jengkel anggap saja lah menunjukkan bahwa orang ada yang suka ada yang tidak suka kepada kita," ucapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement