REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ULU--Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi sepanjang Juni-Juli 2021 di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, mencapai 25,8 hektare. "Ada 26 titik hotspot dengan luas lahan yang terbakar seluas 25,8 hektare," kata Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu Gunalfi di Baturaja, Selasa (14/9).
Puluhan hektare lahan yang terbakar itu tersebar di beberapa kecamatan meliputi Sosoh Buay Rayap, Lengkiti, Baturaja Barat, Lubuk Batang, Muarajaya, Baturaja Timur dan Semidang Aji. Sebagian besar karhutla yang merupakan lahan pertanian ini terbakar disebabkan karena ulah masyarakat yang membuka lahan pertanian dengan cara membakar hingga menimbulkan kabut asap.
"Kesadaran masyarakat masih rendah tentang larangan membuka lahan dengan cara dibakar," ujarnya. Oleh sebab itu, kata dia, Tim Satgas Karhutla terus memberikan edukasi agar masyarakat tidak mengulangi perbuatan tersebut karena melanggar hukum dan merusak lingkungan akibat kabut asap.
"Alhamdulillah sekarang masyarakat banyak yang sadar. Terbukti berkurangnya titik hotspot selama bulan ini," ujarnya.
Dia mengemukakan, sepanjang September 2021 titik hotspot di Kabupaten OKU terpantau jauh berkurang hanya sebanyak lima titik panas. Meskipun begitu, lanjut dia, pihaknya tetap siaga karhutla dengan menyiagakan personel di daerah rawan karhutla agar peristiwa tersebut dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Untuk mencegah karhutla kami juga sudah membentuk tim relawan api di setiap desa di Kabupaten OKU," ujarnya.