Selasa 14 Sep 2021 16:18 WIB

Pentingnya Informasi Iklim Bagi Budi Daya Hortikultura

Penyebarluasan informasi iklim harus memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.

Red: Hiru Muhammad
Tanggap iklim adalah satu hal yang penting dalam perlindungan dan budidaya hortikultura termasuk kunci keberhasilan pelaksanaan Kampung Hortikultura yang menjadi program strategis prioritas Kementerian Pertanian dengan luasan 5 - 10 hektar yang berupa akumulasi parsial lahan dalam satu wilayah desa
Foto: istimewa
Tanggap iklim adalah satu hal yang penting dalam perlindungan dan budidaya hortikultura termasuk kunci keberhasilan pelaksanaan Kampung Hortikultura yang menjadi program strategis prioritas Kementerian Pertanian dengan luasan 5 - 10 hektar yang berupa akumulasi parsial lahan dalam satu wilayah desa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tanggap iklim adalah satu hal yang penting dalam perlindungan dan budidaya hortikultura termasuk kunci keberhasilan pelaksanaan Kampung Hortikultura yang menjadi program strategis prioritas Kementerian Pertanian dengan luasan 5 - 10 hektar yang berupa akumulasi parsial lahan dalam satu wilayah desa. Hingga kini, Kampung hortikultura terdapat sebanyak 1345 kampung yang tentunya tersebar di 31 provinsi. 

Karena itu penyebarluasan informasi iklim bagi petani, penyuluh bahkan masyarakat umum yang tertarik pada budidaya hortikultura dan dunia pertanian pada umumnya harus terus dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Seperti cita-cita yang kerap disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yaitu mewujdukan pertanian maju, mandiri dan modern dengan langkah cerdas, tepat dan cepat.

“Bertindak cerdas, tepat dan cepat dalam mencapai kinerja yang lebih baik (Maju), mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki (Mandiri), serta memanfaatkan kekinian teknologi (Modern),” tutur Syahrul Yasin Limpo.

Direktur Perlindungan Hortikultura, Inti Pertiwi menyampaikan bahwa dalam pengembangan kampung hortikultura, terdapat kebijakan operasional perlindungan tanaman hortikultura yang dilakukan melalui beberapa pendekatan. Antara lain pendekatan sistem PHT (Pre-emtif dan Kuratif) berupa gerakan pengendalian OPT, penerapan PHT (PPHT), Penguatan Kelembagaan - Klinik PHT serta Penanganan DPI.