REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 21 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp 80,66 triliun. Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (14/9), menyatakan realisasi lelang ini mencapai target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 21 triliun.
Untuk seri SPN03211215, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,77060 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Desember 2021 mencapai Rp 7,05 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,75 persen dan imbal hasil tertinggi 2,85 persen.
Untuk seri SPN12220915, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 15 September 2022 mencapai Rp 7,99 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,98 persen dan imbal hasil tertinggi 3,4 persen.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,08508 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp 21,69 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,05 persen dan imbal hasil tertinggi 6,01 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,98941 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp 18,71 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,96 persen dan imbal hasil tertinggi 6,2 persen.
Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,23777 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 mencapai Rp 5,65 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,21 persen dan imbal hasil tertinggi 6,37 persen.
Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,72879 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 mencapai Rp15,34 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi 6,85 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,78988 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 mencapai Rp 4,21 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,76 persen dan imbal hasil tertinggi 6,87persen.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-September 2021 mencapai Rp 548,74 triliun.