REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencatatkan rekor terbaru jumlah tunawisma pada tahun ini. Tercatat, angka gelandangan di AS meningkat 18 persen dalam setahun, didorong oleh tingginya biaya perumahan, bencana alam, dan lonjakan migrasi ke kota-kota besar, kata pejabat pemerintah.
Mengutip BBC, Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS (Hud) mengatakan bahwa lebih dari 770.000 orang berada di tempat penampungan, perumahan sementara, atau tidak memiliki tempat berlindung, menurut survei yang dilakukan pada suatu malam di Januari 2024.
Jumlah tersebut mengikuti peningkatan 12 persen pada tahun sebelumnya, dan merupakan yang tertinggi sejak pemerintah federal memulai penghitungan tahunan populasi tunawisma pada 2007.
Angka tersebut kemungkinan kurang dari jumlah sebenarnya, karena tidak termasuk orang-orang yang tinggal sementara dengan keluarga dan teman.
Namun, pihak berwenang memperingatkan bahwa data tersebut berusia hampir satu tahun dan bahwa baik sewa maupun situasi di perbatasan AS telah berubah sejak survei dilakukan.
Keseluruhan tunawisma keluarga meningkat 39 persen dari tahun sebelumnya, dan meningkat lebih dari dua kali lipat di 13 tempat yang dikatakan telah terdampak oleh migrasi. Hal itu berbeda dengan lebih dari 370 daerah lokal lainnya yang tidak melaporkan adanya dampak migrasi, di mana tunawisma keluarga meningkat kurang dari 8 persen secara rata-rata.
Anak-anak di bawah usia 18 tahun mengalami peningkatan terbesar, dengan hampir 150.000 tunawisma pada malam survei. Ada peningkatan 6 persen pada populasi tunawisma berusia 65 tahun atau lebih.