Rabu 15 Sep 2021 13:13 WIB

Minat Masyarakat Tinggi, Sentra Vaksin Selalu Diserbu

Dari 37 juta target, baru 18,5 juta di antaranya yang divaksinasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Ketua Jabar Bergerak Atalia Praratya berfoto bersama para petugas medias saat meninjau pelaksanaan Rapid test Covid-19.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Ketua Jabar Bergerak Atalia Praratya berfoto bersama para petugas medias saat meninjau pelaksanaan Rapid test Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Minat masyarakat Jawa Barat untuk mendapat vaksin Covid-19 sangat tinggi. Hal itu terlihat di berbagai kegiatan vaksinasi massal tidak pernah sepi oleh masyarakat yang rela mengantre untuk mendapatkan vaksin gratis.

Menurut Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil, saat ini target sasaran vaksinasi Covid-19 di Jabar masih terlalu banyak yang perlu dikejar. Dari 37 juta target, baru 18,5 juta di antaranya yang divaksinasi.

"Maka kita perlu gerakan dari komunitas, dunia usaha, industri, akademisi dan sebagainya, untuk melakukan vaksinsi secara mandiri. Bersama-sama pemerintah mencapai herd immunity akhir 2021," ujar Atalia seusai meninjau vaksinasi massal dan pemberian sembako yang diselenggarakan H&D Organizer di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (15/9).

Menurut Atalia, pada awalnya ia mengira hambatan utama dalam vaksinasi adalah sosialisasi kepada masyarakat. Namun ternyata, masyarakat justru semakin antusias ingin mendapatkan vaksin. Sehingga, pemerintah harus berkolaborasi dengan berbagai elemen atau komunitas masyarakat untuk memenuhinya.

"Masyarakat semakin berkeinginan tapi kesiapan seluruh elemen belum memadai. Contoh di Pasar Lembang kemarin, warga sekitarnya tenyata banyak yang belum divaksin dan mereka sangat berminat, sehingga perlu kerja sama dengan pemerintah," paparnya.

Penginisiasi vaksinasi di Graha Manggala Siliwangi yang yang juga Pemilik H&D Organizer, Eva Fadilah, mengatakan memang masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi. Awalnya hanya ditargetkan 1.000 dosis vaksinasi, namun kini menjadi 1.300. Ia pun menyediakan 1.300 paket sembako untuk warga yang divaksin.

"Memang begitu mereka sangat berminat mendapat vaksin. Tadinya kita mau memberikan vaksin sebanyak 1.000, ternyata jadi 1.300. Jadinya kami juga harus menyediakan tambahan 300 sembako lagi," katanya.

Kegiatan ini, kata Eva, menyasar 500 orang duafa di Kecamatan Sumur Bandung dan 150 warga sekitarnya. Ia berencana akan menggelar kegiatan serupa setelah vaksinasi ini selesai.

Menurut Eva, selaku organizer, ia sangat rindu menyelenggarakan acara karena berbagai pembatasan yang diberlakukan di tengah pandemi. Dengan adanya ide untuk menggelar vaksinasi massal, maka acara vaksinasi ini menjadi pembangkit kembali kegiatan mereka setelah pelonggaran PPKM.

"Hari ini vaksin pertama, kemudian yang kedua 13 oktober. Kita melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak yang sama-sama punya impian mengadakan vaksinasi di Kota Bandung. Dari mulai RS AMC, Mandjha Ivan Gunawan, L Laudya Cynthia Bella, sampai Arisan Mojang Bandung," paparnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement